WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Banjir bandang dan luapan sungai Batang (Aek) Pungkut Kecamatan Ulupungkut, Kabupaten Mandailing Natal, dua hari lalu menyebabkan tiga rumah warga di tiga desa rusak parah.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun, tiga penghuni rumah tersebut untuk sementara waktu terpaksa memilih tinggal di rumah saudaranya sambil menunggu perbaikan.
Wartamandailing yang turun ke lokasi pada Rabu (15/11/2023) memperoleh keterangan bahwa saat banjir terjadi, ketinggian air di rumah dan di halaman mencapai satu meter.
ket fhoto : Dinding rumah warga rusak akibat disapu banjir.
Dampak dari peristiwa tersebut rumah milik Aswaruddin di Desa Simpang Duhu Lombang, mengalami kerusakan di bagian dapur. Dinding dan lantai bagian belakang sudah hanyut di bawa arus sungai.
Bukan itu saja, fondasi rumah ini sudah menggantung setinggi dua meter. Rumah ini sepertinya tidak layak lagi di tempati karena dekat fondasi sudah mengalir sungai Batang Pungkut.
Rumah kedua, milik Samali di Desa Tolang, di rumah papan ini rusak bagian dinding bawah setinggi satu meter. Papan rumah bagian bawah sudah dibongkar. Saat air Batang Pungkut meluap, ketinggian air di dalam rumahnya lebih satu meter.
Beruntung sebagian barang-barang masih terselamatkan. Rumah ini juga sepertinya tidak lagi layak huni karena kebanyakan bagian dinding sudah rusak parah.
Rumah ketiga, milik Ja’far Lubis di Desa Hutapadang. Bagian rumah yang rusak adalah bagian dapur, kamar mandi, garasi, pondasi halaman depan dan kebun di belakang rumah. Sedangkan arus air yang merusak berasal dari sungai Siondop yang mengalir di belakang rumahnya.
Aswaruddin, yang dijumpai di depan rumahnya di Desa Simpang Duhu Lombang, Rabu (15/11/2023) mengatakan, luapan air Batang Pungkut itu semakin membesar terjadi sekitar pukul 18.00 Wib.
“Air di rumah sudah mencapai satu meter sedangkan bagian dapur sudah hanyut. Saya berharap ada bantuan dari Pemerintah , karena sudah hampir tiga hari tidak bekerja, “ucapnya.
Hal yang sama juga dikatakan Samali warga Desa Tolang yang kebetulan rumahnya berada di pinggir sungai Batang Pungkut. Saat malam datang, air Batang Pungkut pun meluap sehingga ketinggian air dirumahnya mencapai satu meter.
Dia juga berharap ada bantuan pemerintah terhadap warga Desa Tolang yang terdampak banjir. Selain itu, Samali juga berharap agar pemerintah daerah segera membangun dek penahan banjir disekitar lokasi perumahan mereka agar kedepan tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak di inginkan.
Selain merusak rumah penduduk, luapan sungai Batang Pungkut juga telah meluluhlantakkan areal persawahan masyarakat yang rata- rata berada disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sudah ditanami padi berumur 2-3 bulan
Selain areal tanaman padi tertimbun lumpur dan tanah, juga areal persawahan banyak yang hanyut sampai 4-5 meter akibat tergerus arus derasnya sungai Batang Pungkut.
Bahkan, dibeberapa tempat areal persawahan sudah menjadi aliran sungai. Sedangkan di lain tempat areal persawahan tertimbun lumpur, pasir, tanah dan kayu-kayu besar. Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan tanaman padi masyarakat mengalami fuso atau gagal panen.
Sementara Camat Ulupungkut Mawardi Lubis yang dihubungi mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.
Terkait bantuan yang di sampaikan para korban kata Camat, insya Allah besok atau hari Kamis (16/11/2023), pihak BPBD Mandailing Natal akan turun ke lokasi. (Munir Lubis).