WARTAMANDAILING.COM, Padang Lawas Utara – Calon Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Pasaribu menyebut ada peran dari aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini TNI, Polri dan jaksa dalam penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek) desa yang bersumber dari dana desa di Tapsel.
Hal itu disampaikannya saat debat publik pertama calon Bupati dan calon Wakil Bupati pemilihan tahun 2024 di Hotel Sapadia, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) pada Senin (4/10/2024) malam.
“Tadi udak (paman) Gus menanyakan soal dana desa, kebanyakan bimtek. Dana desa kebanyakan bimtek?padahal faktanya di Tapanuli Selatan sejak 2022 itu tidak ada lagi desa sangat tertinggal, desa tertinggal pun tidak ada lagi karena itu kita berikan pengetahuan kepada rekan-rekan kita untuk bimtek,” papar Dolly saat diberi waktu menyampaikan tanggapan.
“Dan bimtek itu tidak hanya melulu itu mereka keluar kesana kemari. Itu ada peran dari kawan-kawan kita TNI, Polri dan jaksa. Pertanyaan saya, kalau bimtek itu mau dikurangi bagaimana kira-kira kita agar dana desa ini bisa efektif dan bimtek ini bisa dikurangi oleh pak Gus,” kata Dolly memberi pertanyaan kepada calon Bupati Tapanuli Selatan nomor urut 01, Gus Irawan Pasaribu.
Jawaban Gus Irawan atas pertanyaan Dolly pada segmen empat debat publik Pilkada Tapsel 2024 itu didasari banyaknya keluhan para kepala desa yang bertemu dengan Gus Irawan.
“Soal bimtek, itu keluhan dari para kepala desa yang bertemu dengan saya. Di bimtek, dalam setahun, 14 kali bimtek. Kepala desa pergi bahkan juga ke provinsi lain,” kata Gus Irawan menanggapi pertanyaan Dolly Pasaribu.
“Di dalam kabupaten sendiri, ada sembilan kali bimtek. 23 kali bimtek kepala desa. Saya tanya satu-satu kepala desa, kalau begitu berapa lagi dana untuk fisik dana desanya,” imbuh Gus Irawan.
“Tos do bapak (habisnya pak), tos (habis) katanya. Habis, katanya,” Gus Irawan menirukan jawaban dari para kepala desa yang ditanyainya seputar bimtek dana desa.
Menindaklanjuti jawaban dari para kepala desa yang ditanyai, Gus Irawan kemudian menanyakan kepada bupati sebelumnya yaitu Syahrul M Pasaribu.
“Berapa kali sih. Saya tau juga ada untuk peningkatan kapasitas bagi kepala desa. Butuh lah. Enam kali kok sebelumnya, kok sekarang 23 kali. Saya ikut di dalam merumuskan dulu untuk implementasi undang-undang desa, disitu sebetulnya semangatnya undang-undang desa dengan APBDes itu semangatnya lah untuk membangun desa, sesuai kebutuhan desa yang dirumuskan dalam musyawarah desa, meningkatkan partisipasi desa dan juga di ujungnya meningkatkan kesejahteraan desa. Begitu. Saya nanti cukup lah 6 atau 7 kali saja, selebihnya untuk fisik,” terang Gus Irawan di akhir waktu 2 menit yang disediakan.
Debat publik pertama ini berlangsung di Sapadia Hall, Gunungtua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
Debat dimoderatori Daniel Hutabarat dan Silva Utami ini, menghadirkan dua pasangan calon (paslon), yakni nomor urut 01 Gus Irawan Pasaribu-Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) dari jalur partai politik, dan nomor urut 02 Dolly Pasaribu-Parulian Nasution.(r)