Dua Titik Proyek P3-TGAI di Kecamatan Hutabargot Diduga Dikerjakan Asal Jadi

Dua titik pekerjaan P3A-TGAI di Kecamatan Hutabargot Diduga Dikerjakan asal jadi, fhoto : Wartamandailing.
Dua titik pekerjaan P3A-TGAI di Kecamatan Hutabargot Diduga Dikerjakan asal jadi, fhoto : Wartamandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Proyek program peningkatan percepatan tata guna air irigasi (P3A-TGAI) di Desa Bangun Sejati, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal dengan nilai kontrak tidak dicantumkan di papan informasi. Namun dana tersebut diketahui bersumber dana APBN tahun 2024 dan diduga dikerjakan asal jadi, pasalnya dalam pekerjaan terpantau memakai batu gunung, adukan semen dengan pasir dinilai tidak sesuai, pondasi tidak digali sehingga batu yang dipasang menumpang diatas tanah, Selasa (17/12/2024).

Salah satu pekerja yang ditemui dilokasi mengatakan, “kami hanya pekerja harian, ada bahan kami kerjakan, kalau soal kualitas kami tidak tau jelas kita mengikuti arahan pemborong saja, “ungkapnya.

Saat ditanya tentang galian dan lantai, pekerja mengatakan, “itu memang tak digali, kami pasang saja sesuai arahan pemborong, untuk lantai nanti kami pasang itu, “ujarnya.

Saat tim investigasi berada dilokasi menghubungi Tenaga Tugas perbantuan Operasi dan Pemeliharaan (TPOP) SDA ll Sumatera Utara lewat video call langsung, Yusuf menjelaskan dirinya tidak tau menahu tentang Program Percepatan Pembangunan Tata Guna Air Irigasi (P3_TGAI) dua titik yang sedang berjalan pengerjaannya di Desa Bangun Sejati, Kecamatan Hutabargot tersebut.

“Saya tidak tau pengerjaan (P3_TGAI) dua titik yang dikerjakan di Desa Bangun Sejati itu, seperti yang saya sampaikan sebelumnya saya tidak pernah dikabari soal proyek yang ditunjukkan ini, “ujar TPOP SD Sumut ll itu.

Ketika dipertanyakan dua proyek P3A-TGAI seharusnya dikerjakan secara swakelola kelompok Tani Sahata dan Kelompok Mahkota, namun ini dikerjakan oleh pihak ketiga. “Saya tidak tau itu, bahkan kelompok tani yang kalian sampaikan itu tidak ada terdaftar di kantor kami, “ujarnya lewat panggilan video call itu.

Mengetahui tim investigasi turun kelokasi, salah satu warga suruhan pemborong proyek mendatangi tim wartawan dan menyampaikan dirinya tidak tau menahu soal sistem pengerjaan proyek P3A-TGAI. Dia mengaku hanya sebatas mengawasi pekerjaan.

Read More

“Untuk sistem dan cara pengerjaan saya tidak tau, saya hanya sebatas disuruh mengawasi pekerjaan ini oleh pemborong proyek, “ujarnya.

Ketika ditanya soal siapa ketua kelompok tani Sahata dan Tani Mahkota proyek P3A-TGAI di dua titik yang diawasinya. Dirinya tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Sebelumnya, tim investigasi juga telah menemui camat Hutabargot diruang kerjanya dan tim mempertanyakan siapa ketua kelompok tani dari dua titik proyek P3A-TGAI tersebut.

Camat Hutabargot menyampaikan, soal siapa ketua kelompok tani kami akan mencoba menghubungi pihak koordinator kegiatan, “bila sudah terhubung, kami akan menyampaikan untuk bisa memberikan keterangan kepada tim wartawan agar prihal pengerjaan proyek ini jelas dan tuntas, “ujar Setyaning Srimaryani. (Has)

Related posts