WARTAMANDAILING.COM, Jakarta – Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon pada Kamis malam (16/4/2020). Dalam kesempatan itu keduanya membahas mengenai dukungan satu sama lain dalam perang melawan virus corona (COVID-19).
“Ketika penyakit virus corona menyebar di seluruh dunia, semua negara dihadapkan pada tugas yang sulit untuk mengatasi epidemi.” kata Xi, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Jumat (17/4/2020).
Ini merupakan kali kedua bagi para pemimpin itu mengadakan percakapan telepon dalam sebulan. Itu, kata Xi, menunjukkan tingginya tingkat hubungan China-Rusia.
Xi juga mengatakan bahwa Putin secara pribadi merencanakan dan memimpin pertempuran Rusia melawan penyakit menular itu. Putin juga telah meluncurkan serangkaian langkah pencegahan dan pengendalian yang efektif, tambah Xi.
“Pihak China yakin bahwa di bawah kepemimpinan Putin yang kuat, Rusia pasti akan membendung penyebaran COVID-19 lebih cepat, melindungi keselamatan dan kesehatan masyarakat, dan memulihkan pembangunan ekonomi dan sosial.” jelas Xi.
Di sisi lain, Putin juga menyampaikan banyak pujian pada Xi. Putin mengatakan bahwa pemerintah dan rakyat China yang bersatu, telah membuat pencapaian penting dalam mencegah dan mengendalikan wabah corona. Putin juga memuji China yang telah memberikan dukungan dan bantuan bagi banyak negara lain yang terdampak corona.
Dalam kesempatan itu, Putin juga mengatakan bahwa upaya berbagai pihak yang ingin mencemari nama baik China dengan menuduhnya sebagai sumber pembuat virus tidak dapat ditolerir.
“Upaya beberapa orang untuk mencoreng China tentang asal-usul virus corona baru tidak dapat diterima,” tegas Putin.
“Rusia siap untuk semakin memperkuat perdagangan dan kerja sama dengan China di berbagai bidang, termasuk penanganan COVID-19, dan meningkatkan komunikasi bilateral dan kolaborasi dalam kerangka kerja seperti PBB.”
Pernyataan Putin itu seolah menjurus pada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebagaimana diketahui, beberapa hari lalu Trump mengatakan bahwa pemerintahnya telah meluncurkan penyelidikan untuk mencari tahu apakah virus corona benar hasil buatan manusia di laboratorium virologi yang ada di Wuhan, China.
Hal itu disampaikan Trump setelah sebelumnya banyak yang berspekulasi bahwa virus itu dibuat China di laboratorium Wuhan sebagai senjata biologis (bioweapon).
“Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini,” katanya pada konferensi pers Gedung Putih, menurut Channel News Asia, Kamis.
Namun demikian, Trump menolak membahas apakah dirinya pernah membicarakan mengenai hal ini dengan Xi. “Saya tidak ingin membahas apa yang saya bicarakan dengannya tentang laboratorium, saya hanya tidak ingin membahas, itu tidak pantas sekarang.”
Sejak muncul di Wuhan pada Desember lalu, virus corona telah menginfeksi 2.185.938 di seluruh dunia. Dari total itu, sebanyak 146.969 meninggal dunia dan 553.323 orang sembuh, menurut Worldometers.
Sumber: cnbcindonesia.com