WARTAMANDAILING.COM, Jakarta – Sebuah pesawat perang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China secara singkat mendekati Taiwan pada hari Jumat (12/6/2020).
Hal itu terjadi setelah sehari Taipei menembakkan dua rudal di lepas pantai pulau dalam sebuah uji coba senjata di Selat Taiwan.
Pesawat PLA Yun-8 melintasi garis tengah di selat dan menerobos batas wilayah udara tidak resmi antara kedua pihak.
Kementerian Pertahanan Taiwan pun mengatakan pihaknya merespons dengan menyiapkan jet tempur.
“Kami mendeteksi pesawat Komunis China Yun-8 yang terbang ke barat daya menuju Taiwan pagi ini dan kami akan segera mengirim jet tempur kami untuk membayangi dan membubarkannya melalui peringatan radio,” kata kementerian itu.
Dikutip dari South China Morning Post, kementerian mengklaim bahwa memiliki pengawasan penuh dan kendali atas semua kegiatan di laut dan udara yang mengelilingi Taiwan.
Kejadian ini terjadi setelah Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan, Taiwan, melakukan uji tembak dua rudal ke daerah timur Taitung dan pangkalan militer Jiupeng di daerah selatan Pingtung pada Kamis malam.
Peluncuran ini adalah bagian dari program pengembangan rudal pulau yang memerintah sendiri untuk meningkatkan pertahanan dari ancaman China.
Menurut Badan Perikanan Taiwan, rudal lainnya akan segera diuji dalam beberapa hari mendatang. Ketegangan Selat Taiwan ini meningkat karena China, Amerika Serikat, dan Taiwan telah meningkatkan kehadiran militernya.
Sebelumnya pada awal pekan ini, China juga menerjunkan Su-30 untuk terbang di dekat Taiwan. Hal tersebut dipicu masuknya pesawat tempur AS.
AS dan Taiwan dikabarkan akan melakukan latihan tempur bersama. Hingga kini China menganggap Taiwan sebagai bagian dari provinsinya.
Namun Taiwan sebaliknya dan menolak unifikasi dengan China. Washington dan Taipe, mengutip Reuters, tidak punya hubungan diplomatik.
Namun AS adalah pendukung terkuat Taiwan. Ini yang membuat banyak pihak khawatir akan tensi AS dan China.
Sebelumnya kedua negara juga berselisih soal banyak hal, termasuk perdagangan, asal usul Covid-19, dan Hong Kong.
Sumber: CNBCIndonesia