WARTAMANDAILING.COM, Padanglawas – Pembangunan jembatan Desa Siboris Lombang diduga ada unsur syarat KKN, lantaran pembangunan tersebut hingga sekarang belum selesai pekerjaannya. Kuat dugaan masyarakat mencurigai Kepala Desa Siboris Lombang telah mempermainkan dana pembangunannya. Lantaran dana pembangunannya sudah dianggarkan dari Dana Desa Siboris Lombang Tahun 2018.
Hasil investigasi dan temuan dilapangan, hingga kini jembatan tersebut masih tidak layak pakai, bahkan hanya kendaraan roda 2 saja yang bisa melewatinya, sehingga patut ada dugaan kenapa sampai kini pembangunannya belum selesai, apakah sudah ada permainan antara Kepala Desa Siboris Lombang dan Rekanannya.
“Memang betul jembatan tersebut belum selesai dari tahun 2018 dan kami pun sudah sering menanyakan ini kepada Kades kami, namun hasil yang kami dapatkan malah tidak memuaskan telinga,” ucap P. H salah satu warga Siboris Lombang saat diwawancarai, Sabtu (4/7/2020).
Oleh karna itu warga sangat berharap kepada pihak yang berwajib untuk bisa mengusut tuntas persoalan pembangunan jembatan tersebut dengan harapan masyarakat bisa menikmatinya dan bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4.
“Kami selaku warga Desa Siboris Lombang berharap kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas pembangunan jembatan tersebut dan kami juga berharap agar Bupati Padang Lawas mencopot jabatan Kepala Desa Siboris Lombang, karna permasalahan jembatan pada tahun 2018 belum selesai,” pintanya.
Selain itu, P.H juga membeberkan, selain masalah pembangunan jembatan, masyarakat juga banyak yang kecewa dengan persoalan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid -19 yang dinilai kurang tepat sasaran.
“Sudah seharusnya Kepala Desa ini diganti, lantaran kami menilai beliau tidak mampu dan belum layak menjadi Pemimpin Desa,” pungkasnya.
Terkait hal tersebut, Kepala Desa Siboris Lombang, Mara Sogap Siregar saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsappnya terkait pembangunan jembatan tersebut mengatakan bahwa jembatan tersebut sudah selesai dikerjakan.
“Sudah selesai dan sudah digunakan masyarakat,” tulisnya.
Namun saat disinggung mengenai kenapa jembatan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda 2 yang seharusnya bisa dilalui kendaraan roda 4, Kepala Desa mempertanyakan identitas wartawan.
“ini siapa, dan wartawan dari mana?,” tanyanya melalui pesan whatsappnya. Padahal sebelumnya wartawan sudah memperkenalkan diri . (r/sdr)