WARTAMANDAILING.COM, Jakarta – Memasuki periode kedua pemerintahan, kinerja Presiden Joko Widodo dianggap belum memuaskan. Bahkan beberapa ambisi besarnya dinilai belum menunjukkan hal yang nyata.
Aktivis Haris Rusly Moti pun menyindir beberapa ambisi Presiden Joko Widodo yang kini memerintah bersama Wakil Presiden Maruf Amin. Salah satu yang disinggungnya adalah proyek pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur.
“Sobat, yang dapat dikenang dari Pak Jokowi itu nyaris tak ada lagi, bangun infrastruktur gagal total, pindah Ibukota ambyar, tol laut nasibnya ke laut aje,” kritik Haris Rusly di akun Twitternya yang dikutip redaksi, Selasa (5/1/2021).
Adapun proyek pemindahan Ibukota Negara telah diputuskan untuk ditunda. Penundaan proyek dengan anggaran sekitar Rp 466 triliun itu dilakukan karena alasan fokus terhadap penanganan pandemi Covid-19.
Alih-alih mewariskan beragam infrastruktur, Haris beranggapan pemerintahan Jokowi justru menyisakan sejumlah persoalan, mulai dari sisi penegakan hukum hingga memburuknya demokrasi.
“Legacy yang dapat dikenang itu: 1. Ambruknya tatanan hukum. 2. Demokrasi dan HAM dikubur. 3. Rakyat dipecah-belah. Perih sob,” tandasnya.
Sumber: Gelora News