Keluarga Korban Berharap Polres Tapsel Ungkap Kasus Dugaan Pemerasan di Angkola Sangkunur

Ilustrasi

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Dugaan kasus pemerasan dengan kekerasan di Desa Tindoan Laut, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) tepatnya di kantin sekolah SMP 05, pada Kamis, 8 April 2021 lalu diharapkan segera terungkap oleh pihak Polres Tapsel.

Hal itu disampaikan salah satu keluarga korban yang telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Tapsel sehari setelah kejadian.

Pamrah, abang kandung Paisal Siregar (45) korban dugaan pemerasan dengan kekerasan dan selaku pelapor mengatakan, sebagai keluarga korban berharap kepada pihak kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku kejahatan yang dialami adiknya itu.

“Kami mengharapkan kepada pihak kepolisian bisa segera menangkap para pelaku kejahatan yang menimpa adek saya ini, kemarin saya dengar pihak Polres Tapsel sudah melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP), semoga setelah itu nantinya sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Pamrah kepada awak media ini, Kamis (22/4/2021).

Ia menceritakan, kasus yang dialami adiknya itu bukan perkara yang ringan, sebab, kata Pamrah, selain tindakan penganiayaan kepada adiknya, ada kejahatan lain yakni pemerasan. Dijelaskannya, dirinya mendapat informasi kalau adiknya Paisal sedang disekap di salah satu desa di Kecamatan Angkola Sangkunur.

“Tengah malam saya ditelepon, katanya kalau kami tidak mentransfer uang, adek saya akan dibunuh, mula nya mereka meminta tebusan sebesar 34 juta, tapi saya tawar 24 juta. Pelaku terima segitu tebusannya tapi jangan sampai lewat pukul 5 pagi,” tutur Pamrah.

“Pertama kita transfer 4 juta dulu sekitar jam 3 pagi dan sisanya kita transfer sebelum jam 5 itu, kita berunding dulu dengan keluarga untuk mengumpul uang sebanyak itu, soalnya nyawa taruhannya,” pungkasnya.

Read More

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Paisal selaku pelapor bersama temannnya Tukma menjadi korban dugaan pemerasan dengan kekerasan oleh Raganda Nainggolan cs yang biasa disapa Nainggolan dan dikabarkan salah satu warga Desa Aek Pardomuan, Kecamatan Angkola Sangkunur.

“Kami dianiaya dengan tangan diikat, dipukuli oleh sejumlah pelaku serta diancam akan dibunuh jika tidak ditebus dengan uang,” ungkap Paisal.

Dikatakan Paisal, setelah melakukan pelaporan ke Polres Tapsel pada Jumat, 9 April 2021 kemarin, dirinya juga berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus yang dialaminya. Ia khawatir sejak peristiwa itu dilaporkan hingga waktu saat ini menjadi peluang bagi pelaku untuk kabur.

“Saya khawatir para pelaku pada kabur kalau tidak segera ditindaklanjuti,” ujarnya.

Tukma, selain teman korban juga sebagai saksi korban saat dikonfirmasi mengatakan harapan yang sama, ia meminta kasus dugaan pemerasan terhadap mereka dapat segera terungkap. Sebab, selain nahas, dia juga merasa bersalah terhadap Paisal yang turut menjadi korban penganiayaan.

“Yang bawa Paisal kan saya, tujuan kesana itu cuma menemani saya, mungkin kalau tak saya ajak gak begini jadinya,” ungkap Tukma.

Tukma menceritakan, Paisal sengaja diajaknya untuk menemani ke Desa yang disebut lokasi kejadian dengan tujuan mengambil uang yang disuruh oleh salah seorang oknum Kepala Desa (Kades) dengan komunikasi lewat seluler.

Lalu, tiba di desa tersebut, oknum Kades yang diduga terlibat dalam pemerasan itu memberi arahan kepada Tukma untuk bertemu dengan Nainggolan (diduga pelaku) dan menyebut uang yang hendak dijemput sudah dititip ke si Nainggolan.

“Setelah bertemu dengan si Nainggolan itu, bukannya uang yang diberikan, malah kami yang diikat dan dianiaya sampai-sampai kami diancam dibunuh sehingga terjadilah permintaan uang tebusan itu,” papar Tukma.

Ia juga membeberkan, sebelum kejadian atau kehadiran mereka di TKP, ia dan oknum Kades bersama si Nainggolan telah berkomunikasi untuk melakukan pertemuan, sehingga, kata Tukma, kuat dugaan mereka telah dijebak pada saat itu.

“Yang nyuruh saya ke TKP itu si Kades, tapi dia minta saya ketemunya dengan si Nainggolan itu, sebab kata Kades uangnya sudah dititip ke si Nainggolan, eh ternyata kami dijebak rupanya,” pungkasnya.(Nas)

Related posts