Kisah Zailani Warga Desa Adianjior, Penambang Pasir Tradisional dengan Kaki Palsunya

Zailani Abdul Khodir, Warga Desa Adianjior, Kabupaten Madina seorang Penambang Pasir Tradisional Butuh Uluran Tangan Dermawan (Syahren/WartaMandailing)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Meski kondisi fisik yang tidak sempurna, yaitu hanya memiliki satu kaki, Zailani Abdul Khodir (60) tetap semangat untuk menyambung hidup dengan menambang pasir tradisional di Desa Adianjior, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Dinginnya berendam di sungai tidak menyurutkan semangat ayah empat anak ini untuk mengumpulkan pasir di bantaran sungai aek mata.

Zailani harus bekerja untuk melanjutkan hidup setiap hari meski dalam kondisi fisik terbatas, ia sudah 13 tahun menambang pasir dengan satu kaki karena kaki kanannya diamputasi akibat kecelakaan kerja tahun 2007 di daerah Provinsi Banda Aceh.

“Tahun 2007 kaki kanan saya diamputasi, dokter menyarankan seperti itu karena tidak berpungsi lagi, meski dengan berat hati saya menyetujui,” kata Zailani saat ditemui Warta Mandailing di kediamannya, Minggu (22/8/2021).

Zailani menuturkan, sejak peristiwa yang dialaminya pada tahun 2008, ia bersama istri dan empat anaknya pindah ke Kabupaten Madina lalu menumpang tinggal dirumah keluarga, dirinya sempat bingung mau kerja apa dengan kondisi fisik tersebut.

“Namun karena kebutuhan yang mendesak, akhirnya saya putuskan untuk menambang pasir,” ungkapnya.

Nah, ketika ditanyai kenapa kaki palsunya dibalut dengan lakban, Zailani menyebut kaki palsu yang ia miliki, penyangga bagian atas sudah lama rusak.

Read More

“Fiber plastik penyangga paha dan bagian telapak kaki sudah lama rusak karena dimakan usia, ingin diperbaiki dengan yang baru namun uang tak punya, sementara pendapatan dari menambang pasir setiap hari rata-rata Rp. 50.000,- dan itu pas untuk makan saja,” keluh pria umur 60 tahun itu.

Ia berharap uluran tangan para dermawan, kiranya dapat membantu biaya pembelian fiber dan perbaikan kaki palsu yang menurut Zailani sudah layak diganti. Sahabat pembaca, mari kita bantu pak Zailani dan keluarganya dengan sukarela.

Bagi dermawan yang berniat membantu pak Zailani dan keluarganya, silahkan langsung hubungi ke nomor 0822-7641-5425 atau hubungi ke Warta Mandailing di nomor 0853-5927-4447. (Syahren)

Related posts