WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Samsuddin, SH mengecam tindakan pemukulan yang dilakukan oleh oknum security PTPN lV terhadap anggotanya yang terjadi pada Kamis, 17 Maret 2022 di Desa Sikapas, Kecamatan Batahan, Kabupaten Madina.
Samsuddin meminta kepada pihak Aparat Penegak Hukum agar segera menangkap dan memenjarakan oknum security bersama antek-antek PTPN lV yang diduga telah melakukan pemukulan terhadap anggota IPK.
“Saya berharap kepada aparat penegak hukum untuk menangkap dan memenjarakan oknum pihak perusahaan yang melakukan kekerasan terhadap anggota saya,” kata Samsuddin kepada wartawan, Jumat (18/3/2022).
Ia juga berharap kepada pihak PT Perkebunan Nusantara untuk tidak memancing apalagi memaksa anggota IPK untuk melakukan tindakan diluar hukum yang berlaku.
“Kepada pihak perusahaan jangan pancing dan paksa kami anggota IPK Madina untuk melakukan tindakan diluar hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Sinunukan, Hairul Hasibuan menuturkan massa IPK bersama warga pemilik lahan hendak memasang tapal batas sesuai di titik yang pernah dibuat oleh pihak perusahaan.
“Saat kami dan warga memasang patok tapal batas yang sempat hilang, pihak perusahaan melalui adm dan papam melarang, padahal patok yang dipasang itu di titik yang sebelumnya dipatok oleh pihak perusahaan,” terang Hairul.
Pelarangan pemasangan tapal batas oleh pihak perusahaan menjadi pemicu pertengkaran antara massa dengan pihak PTPN lV.
“Pertengkaran itu hingga berujung pemukulan oleh oknum security kepada anggota (IPK) yang sempat membuat situasi tegang di lokasi,” beber Hairul.
Meski terjadi pengeroyokan oleh oknum security kepada anggota IPK, mereka bersama warga tidak terpancing untuk melakukan serangan balik.
“Ya kami tidak terpancing dan tidak terprovokasi dengan arogansi oleh oknum security. Dengan sigap saya meminta kepada seluruh anggota untuk tetap tenang dan meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindak pelaku yang main hukum sendiri Itu,” terangnya lagi.
Lebih lanjut, Hairul menuturkan kejadian itu menjadi perhatian khusus dari pihak manajemen PTPN IV Kebun Timur. Mereka meminta agar massa untuk mundur meninggalkan lokasi.
“Pihak perusahaan berjanji akan memfasilitasi bertemu dengan pihak berwenang yang terkait sengketa lahan tersebut,” tutupnya.
Sebelumnya video rekaman insiden pemukulan terhadap anggota IPK itu telah beredar di media sosial. Terlihat oknum security PTPN IV telah melakukan pemukulan diduga memprovokasi terjadinya kericuhan. (Syahren)