WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Alat detektor gas yang terpasang di pemukiman warga dekat lokasi Well Pad AAE-05 yang sebelumnya diduga hilang pasca insiden tiga pekan yang lalu tepatnya di hari Minggu, 6 Maret 2022 lalu, kini sudah terungkap.
Kepala Desa (Kades) Sibanggor Julu, Awaluddin mengatakan, pada Jumat 25 Maret 2022 di Desa itu pihaknya bersama masyarakat sudah melakukan musyawarah terkait alat detektor gas yang sebelumnya dikabarkan hilang.
“Sebenarnya sudah lama diketahui masyarakat yang ngambil alat ini. Namun baru Jumat itu mereka ada. Seterusnya kita tanyakan dan mereka mengaku ada mengambil alat itu,” kata Awaluddin, Senin (28/3/2022).
Awaluddin menyebut, menurut pengakuan dari mereka yang mengambil alat detektor gas tersebut bahwa tindakan itu atas suruhan dari pihak perusahaan.
“Alat detektor gas diambil pada malam hari setelah kejadian. Mereka katanya disuruh pihak perusahaan untuk mengamankan,” ujar Awaluddin.
Awaluddin mengungkapkan, warganya yang mengambil alat tersebut berjumlah dua orang, yakni berinisial H dan I.
“Alat itu sudah diserahkan mereka katanya ke pihak perusahan berinisial A dan W (Terkait). Inipun sudah dilaporkan ke perusahaan, dan kita berharap agar pihak perusahaanlah yang melaporkannya ke pihak kepolisian,” jelasnya lagi.
Sementara, pihak perusahaan PT SMGP hingga berita ini ditulis belum diperoleh tanggapannya terkait hal tersebut.
Diketahui, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) telah melaksanakan pemasangan
alat pendeteksi gas beracun (H2S ) di sekitar kantor Kepala Desa Sibanggor Julu sebagai bentuk tindak lanjut permintaan warga.
Namun alat tersebut dikabarkan hilang dan telah menemukan titik terang atas kehilangan alat pendeteksinya. (r)