WARTAMANDAILING.COM, Jakarta – Pemerintah menetapkan Idul Adha 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Penetapan itu sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 668/ 2022 tentang Penetapan 1 Zulhijah dan Idul Adha 1443 Hijriah.
Karena terjadi perubahan hari libur Idul Adha, maka pemerintah melakukan penyesuaian. Jika sebelumnya libur Idul Adha pada Sabtu, 9 Juli 2022, kini menjadi Minggu, 10 Juli 2022.
Perubahan tersebut tertuang dalam Keputusan Bersama Menteri Agama No.678/2022, Menteri Ketenagakerjaan No. 2/2022, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 2/2022 tentang tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PANRB No. 963/2021, No. 3/2021, dan No. 4/2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2022.
Sedangkan penetapan Idul Adha 2022 menurut versi Muhammadiyah berbeda. Ormas Islam terbesar ini melalui Maklumat Nomor 01/MLM/ I.0/E/2022, telah menetapkan, bahwa 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Kamis, 30 Juni 2022 M.
Lalu hari Arafah (9 Dzulhijjah 1443 H) hari Jumat, 8 Juli 2022 M, dan Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah 1443 H) jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022 M. Artinya, warga Muhammadiyah akan merayakan Idul Adha 2022 lebih cepat sehari dari pada lainnya.
Serupa dengan Muhammadiyah, Pemerintah Arab Saudi juga menetapkan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib menjelaskan terkait perbedaan waktu tersebut. Penyebab perbedaan waktu adalah karena letak Arab Saudi yang condong ke barat dari Indonesia.
“Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, sehingga hilal justru mungkin terlihat di Arab Saudi,” terang Adib sebagaimana dilansir dari situs resmi Kemenag.
Semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal juga akan semakin tinggi dan mudah dilihat. Mengingat Arab Saudi secara geografis terletak di sebelah barat Indonesia, maka di tanggal yang sama posisi hilal di Arab Saudi lebih tinggi.
“Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan hari raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat,” jelas Adib.
Sumber berita: Berbagai media terpercaya