WARTAMANDAILING.COM, Arab Saudi – Ramadhan 2020 mengingatkan seluruh umat Islam di dunia pentingnya berserah diri pada Allah SWT, meski dilakukan dari rumah. Selama pandemi virus corona, muslim sangat disarankan melakukan ibadah dari rumah termasuk sholat tarawih.
Dikutip dari Twitter Saudi Press Agency di @SPAregions, terlihat ada yang berbeda dalam pelaksanaan sholat tarawih di Masjid Nabawi. Sholat tarawih tetap dilaksanakan namun jumlah jamaah tidak sepadat seperti Ramadhan beberapa tahun sebelumnya.
Selain pelaksanaan tarawih pertama di Ramadhan 2020 saat ada wabah COVID-19, berikut fakta lain seputar Masjid Nabawi:
1. Sholat tarawih di Masjid Nabawi sepi dan dengan masker
Foto yang diunggah lewat akun Twitter tersebut memperlihatkan jemaah melakukan sholat tarawih dengan masker. Sebelumnya, bagian yang mengurusi Masjid Nabawi mengatakan sholat tarawih hanya untuk tenaga kebersihan dan mereka yang sedang bertugas.
Sholat tarawih tidak tersedia untuk masyarakat umum dan disarankan beribadah di rumah. Pelaksanaan sholat tarawih menjadi hanya 10 rakaat dengan doa qunut yang dipendekkan.
2. Bagaimana sholat tarawih di Masjid Nabawi sebelum corona?
Sebelum virus corona menyebar ke seluruh dunia, Masjid Nabawi selalu kebanjiran jamaah selama bulan Ramadhan. Jamaah mengikuti sholat tarawih sebanyak 20 rakaat dan 3 rakaat witir. Sholat memberikan jeda yang cukup panjang saat telah melaksanakan 10 rakaat pertama, untuk memberi waktu jamaah yang keluar masjid.
Sholat sebanyak 20 rakaat mungkin terdengar melelahkan dan bikin pesimis bisa ikut hingga selesai. Namun bacaan imam yang sangat baik membuat jamaah lupa rasa lelah saat sholat. Jamaah seperti terhanyut dengan bacaan imam sehingga tanpa sadar menyelesaikan 20 rakaat sholat tarawih di Masjid Nabawi.
3. Bagaimana buka puasa di Masjid Nabawi?
Selain tidak melaksanakan sholat tarawih berjamaah untuk masyarakat umum, Masjid Nabawi juga tidak mengadakan buka puasa bersama. Sebagai gantinya, pengurus masjid membagikan hidangan buka puasa kepada masyarakat sekitar dalam keranjang.
Ketika virus corona belum menjadi wabah, buka puasa dilakukan bersama sekitar ribuan jamaah dan pengunjung Masjid Nabawi. Dikutip dari Arab News, para petugas bekerja keras menyiapkan makanan dan mengatur area untuk buka puasa bersama. Persiapan dilakukan sejak selesai sholat ashar, sedangkan proses bersih-bersih usai buka puasa dilakukan sebelum sholat maghrib.
4. Bagaimana hidangan iftar di Masjid Nabawi?
Hidangan buka puasa bersama di Masjid Nabawi terdiri atas nasi dan daging yang hangat ditambah buah segar, jus, kurma, yogurt, air putih, dan kopi. Hidangan dibawa masuk lewat pintu tertentu usai sholat ashar yang diawasi langsung petugas dari General Presidency for the Prophet’s Mosque Affair.
Buka puasa dilakukan dalam waktu singkat sebelum waktunya menunaikan sholat maghrib. Sebelum sholat maghrib dilaksanakan, seluruh sisa makanan dan wadahnya akan dibersihkan dengan cepat dan efisien. Petugas kebersihan bekerja sama dengan pengawas dan penyedia buka puasa sehingga bersih-bersih lekas selesai.
5. Bagaimana i’tikaf di Masjid Nabawi?
Demi mencegah penularan virus corona, pemerintah Saudi melarang i’tikaf hingga kondisi menjadi lebih baik. Sebelumnya, ribuan jamaah selalu memadati pelataran Masjid Nabawi untuk melakukan i’tikaf di 10 hari terakhir.
Pada 2018, Saudi sempat mengeluarkan aturan baru terkait jamaah yang ingin melakukan i’tikaf. Jamaah disarankan mendaftar lebih dulu lewat website Masjid Nabawi sehingga bisa tidur di lantai atas. Bagi yang belum mendaftar boleh tidur di pelataran masjid.
Sumber: detik.com