WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Bendahara RSU dr. Husni Thamrin, MS, seolah meragukan kebenaran ataupun hasil investigasi salah satu Organisasi Masyarakat, yakni Ormas Dewan Pimpinan Kabupaten Front Komunitas Indonesia satu (DPK FKI 1) Kabupaten Mandailing Natal yang diketuai Samsuddin Nasution.
Dimana, pada Selasa kemarin 25 Agustus 2020, Ketua Ormas DPK FKI 1, Samsuddin Nasution bersama timnya melakukan investigasi di RSU dr. Husni Thamrin Natal, Kabupaten Mandailing Natal. Dalam investigasi itu mereka menemukan kejanggalan-kejanggalan pada kondisi area bangunan seperti minimnya fasilitas penanggulangan Covid-19 di rumah sakit tersebut.
Terkait hal itu, Samsuddin mengatakan sangat kecewa dengan tanggapan Bendahara rumah sakit tersebut yang mana ia menerima pesan melalui whatsapp nya dengan menyebutkan tentang kebenaran berita yang sebelumnya tayang di media ini.
“Saya dikirimi pesan dari Bendahara RSU dr. Husni Thamrin Natal melalui whatsapp, yang isinya link berita dan pesan ‘Benarnya beritamu itu bossss????‘. Artinya apa, saya merasa dengan investigasi yang kami lakukan ataupun berita yang tayang di Media diragukan MS,” kata Samsuddin, Rabu (26/8/2020).
Padahal, kata Samsuddin, sebelumnya ia tidak pernah komunikasi terkait investigasi yang mereka lakukan. Mendadak ia mendapat pesan yang membingungkan dari bendahara tersebut. Jika ia (MS) seorang pejabat yang cerdas ia bisa melakukan klarifikasi ke kami ataupun bantahan terhadap isi berita yang tayang itu.
“Kalau itu termasuk tupoksi beliau, hal ini bisa diklarikasi atau beliau melakukan bantahan,” ujar Samsuddin kepada awak media ini.
Untuk diketahui, link berita pada pesan yang diterima Samsuddin dari SM tayang di Media ini berjudul ‘RSU dr. Husni Thamrin Natal Indahkan Peraturan Protokol Kesehatan Covid-19′ pada hari Selasa 25 Agustus 2020 kemarin.
Dalam pemberitaan itu, Direktur Eksekutif LSM Pengawasan, Penindakan, Penyelamatan, Penggunaan Keuangan Negara Republik Indonesia (P4KAN-RI), Zulkifli Tanjung mempertanyakan sejauh mana pihak pemerintah dalam mengawasi atau perhatian terhadap kondisi RSUD Natal yang terletak di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal.
Ia menilai kondisi bangunan dan pengadaan fasilitas di rumah sakit tersebut terkesan mubazir dan pembiaran dari pihak terkait. Seolah tidak ada pengawasan didalamnya, baik dari segi pelayanan, kebersihan dan keamanannya.
“Saluran air dan limbahnya aja tampak tidak terurus oleh pihak RSUD, kemana perhatian Direkturnya selaku pimpinan di rumah sakit ini,” ujar Zulkifli, Selasa (25/8/2020).
Kemudian, ditempat terpisah, Ketua Ormas Dewan Pimpinan Kabupaten Front Komunitas Indonesia satu (DPK FKI 1), Samsuddin Nasution mengatakan, berdasarkan hasil investigasi mereka di RSU tersebut, diduga anggaran yang digunakan baik untuk bangunan dan fasilitas di Rumah sakit itu tidak sesuai dan ada dugaan penyelewengan atau dapat dikatakan asal-asalan.
“Kami menemukan beberapa kejanggalan di rumah sakit itu, salah satunya minimnya fasilitas penanggulangan Covid-19 seperti penyediaan tempat cuci tangan bagi pengunjung dan tidak adanya tampak perawat yang menggunakan APD seperti yang ditegaskan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona di area itu,” kata Samsuddin.
“Kami berencana akan menyurati intansi terkait guna menindaklanjuti kejanggalan-kejanggalan tersebut,” pungkasnya.
Guna konfirmasi terkait beberapa hal, awak media ini saat menemui Direktur RSU dr. Husni Thamrin Natal dikantornya, informasi yang diterima pimpinan Rumah sakit berada di Panyabungan. (Nas)