WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Pada umumnya, pemerintah melalui instansi-instansi terkait memang sudah memberikan perhatiannya kepada para penyandang disabilitas di seluruh daerah Indonesia. Hanya saja perhatian itu masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
Seperti halnya, Ali Rahmat alias Tabib, warga Kelurahan Siabu, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang juga merupakan mantan ketua aktivis penyandang disabilitas di kabupaten Madina era tahun 2005 lalu mengeluhkan lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap penyandang disabilitas.
Tabib menceritakan, sebelumnya di era kepemimpinan Bupati Madina, Amru Daulay, dirinya masih mendapat perhatian dari pemerintah berupa bantuan dari dinas sosial. Namun setelah periode berikutnya, ia tidak mendapatkannya lagi seolah luput dari perhatian.
“Kami penyandang disabilitas di tahun 2007, di waktu kepemimpinan bapak Bupati Amru Daulay sangat diperhatikan olehnya, terutama dalam program bantuan bantuan dari Dinas Sosial,” cetus Tabib di salah satu warung kopi Jalan Aek Milas, Jumat (19/11/2021).
Pasalnya, Tabib beserta penyandang disabilitas lainnya yang luput dari perhatian pemerintah, di saat seperti ini sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah khusus nya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina. Apalagi terhadap hak-hak mereka ditengah-tengah masyarakat sebagaimana warga yang lain.
“Kami tidak tau apa penyebabnya hingga saat ini kami penyandang disabilitas ini tidak merasakan bahkan mendapatkan bantuan lagi,” pungkasnya sembari menyebut setelah berakhirnya kepemimpinan mantan Bupati, Amru Daulay.
Oleh sebab itu, Tabib sapaan akrab Rahmat berharap, Bupati Madina, Ja’far Sukhairi Nasution dapat berlaku arif dan bijaksana terhadap kepedulian nasib para penyandang disabilitas di Kabupaten Madina seperti dirinya.
“Kiranya bapak Bupati dapat mengambil langkah yang arif dan bijaksana terhadap kami yang cacat fisik ini,” pungkasnya. (Todung)