WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sejumlah warga Desa Bangun Purba menggelar aksi demo di gerbang masuk kawasan Perusahaan Panas Bumi PT Sorik Marapi Gheotermal Power (SMGP), Desa Huta Lombang, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Senin (18/1/2021).
Pantauan awak media di lokasi, dalam aksi demo itu warga menyebut, akibat pengambilan air yang berlebihan oleh PT SMGP mengakibatkan terjadinya kekeringan pada lahan-lahan pertanian milik warga Desa sehingga para petani di desa tersebut beralih ke tanaman muda.
“Saat ini sudah banyak lahan pertanian warga yang berada di hilir bendungan penyedotan air milik SMGP mulai kekeringan sehingga mengakibatkan para petani harus beralih ke tanaman muda,” ungkap Koordinator aksi, Ahmad Fausi Rangkuti.
Ia mengatakan, mewakili warga sebagai pemuda setempat sangat keberatan akan peristiwa ini, sebab, jelas Fausi, diketahui bersama kondisi ekonomi yang merosot saat ini akibat pandemi Covid-19 di tambah lagi adanya penyedotan air yang berlebihan sehingga suplai air untuk persawahan warga menjadi kering.
“Masyarakat Desa Bangun Purba mayoritas adalah petani bidang persawahan, kalau debit airnya berkurang sangat berdampak pada hasil panen kami, bahkan kemungkinan besar akan mengalami gagal panen,” teriak Fausi dalam orasinya.
Lanjut Fausi, pada dasarnya mereka mendukung atas keberadaan perusahaan panas bumi ini, namun, dikatakan Fausi, sangat disayangkan jika perusahaan besar hanya mementingkan pribadi dan terkesan mengabaikan kepentingan masyarakat.
“Andai mata pencarian warga desa Bangun Purba yang mayoritas petani berdampak gagal panen diakibatkan minimnya suplay air persawahan demi kepentingan perusahaan ini semata,⁹ kami menilai pihak perusahaan telah menyengsarakan warga desa Purba Baru,” pungkasnya.
“Kami berharap kepada pihak perusahaan SMGP menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap kesejahteraan warga agar citra perusahaan ini baik dimata masyarakat untuk kedepannya,” sahut pendemo lainnya.
Menyikapi aksi demo itu, pihak perusahaan berjanji akan segera memanggil perwakilan warga untuk melakukan musyawarah dan berunding mencari solusi atas apa yang menjadi tuntutan warga Desa Bangun Purba.(es)