Asal Mula Kota Natal

WARTAMANDAILING.COMNatal adalah sebuah kota penting di Kabupaten Mandailing Natal, terletak di pantai barat Sumatera Utara.  Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 6.621 kilometer bujursangkar. Kondisi wilayah didominasi dataran dan pegunungan  dan wilayah pantai.  yang terletak di daerah pantai barat. Sejak dulu Natal merupakan jalur strategis perdagangan penting ke pesisir Sumatera bagian Barat.  Bagaimana asal mula penamaan Kota Natal? Nah, begini ceritanya!

Berawal dari pengembaraan seorang pangeran dari Kerajaan Indrapura bernama Indra Sutan. Sekadar diketahui, Kerajaan Idrapura tergabung dalam Kerajaan Pagaruyung di  Minangkabau. Raja Indrapura memiliki dua anak lelaki yang selisih usia mereka hanya satu tahun. Indra Sutan adalah anak bungsu dari dua bersaudara itu.

Sementara si sulung bernama Pangeran Indra Bagindo. Bila keduanya disandingkan, sulit membedakan si sulung dengan si bungsu. Wajah dan gestur mereka juga mirip. Keduanya bagai anak kembar.

Meski demikian, sesuai ketentuan tradisi kerajaan, yang berhak menjadi Putera Mahkota pertama tetap anak sulung. Bila yang bersangkutan berhalangan atau oleh satu dan lain sebab, barulah raja akan memberi mandat pada anak laki-laki berikutnya.

Pada suatu hari di istana Indrapura berlangsung rapat penting. Raja merasa sudah tua dan saatnya tampuk kepemimpinan diserahkan kepada penerusnya.

“Kalian para putera mahkota dan punggawa kerajaan, sengaja aku kumpulkan hari ini karena ada satu hal penting yang ingin kusampaikan berkaitan dengan suksesi Kerajaan Indrapura. Aku sudah tua, karena itulah saatnya putera mahkota akan menggantikan kepemimpinanku di Indapura, Segera atur rencana upacara penobatannya,” kata raja.

Tak berapa lama setelah rapat penting itu, Pangeran Indra Bagindo dinobatkan menjadi Raja Indrapura menggantikan ayahanda. Bagaimana dengan Pangeran Indra Sutan?

Read More

Tradisi di Kerajaan Indrapura mengharuskan putera mahkota kedua pergi merantau setelah putera mahkota utama dinobatkan menjadi raja. Saat itu juga Pangeran Indra Sutan mendapat titah harus pergi merantau menemukan wilayah lain untuk dijadikan kerajaan baru.  Kerajaan baru itulah yang kelak akan dipimpinnnya.

Sebelum berangkat Pangeran Indra Sutan melakukan beberapa persiapan. Dia mengumpulkan sejumlah pengikut setia untuk menemani selama pengembaraan nanti. Rencananya Pangeran Indra Sutan melakukan perjalanan lewat jalur laut menggunakan kapal layar.

Ia pun membawa perbekalan yang cukup banyak sebagai bersiapan menempuh perjalanan jauh yang belum dapat dipastikan tujuannya. Selain perbekalan makanan, minuman dan pakaian, pangeran  turut membawa hewan peliharaan di antaranya kuda untuk kendaraan mereka saat harus menyusuri daratan. Selebihnya, turut dibawa perlengkapan ritual tradisi berupa sekepal tanah dan buah labu yang dikeringkan.

Menurut kepercayaan tradisi lama, labu dan tanah kelahiran dibawa merantau agar yang bersangkutan merasa betah di tanah rantau n amun tidak melupakan tanah kelahiran. Buahn labu yang dikeringkan itu hanya berfungsi sebagai wadah menimbang tanah di tempat yang baru.

Related posts