WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Peraih penghargaan penyelesaian berkas perkara terbanyak dan penginputan dokumen elektronik manajemen penyidikan terbanyak pada tahun 2021 menjadi prestasi tersendiri bagi Brigadir Sri Ayumi Matondang. Personil Satreskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) tersebut dianugerahi piagam penghargaan atas capaian prestasinya.
Piagam penghargaan itu diterima Sri Ayumi yang dinilai berhasil dan berprestasi dalam tugas kepolisian dengan berkas perkara terbanyak dan penginputan dokumen elektronik manajemen penyidikan terbanyak sepanjang tahun 2021.
“Terima kasih terhadap anggota personil Polres Tapsel yang telah melaksanakan tugas dengan dedikasi yang tinggi sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik dan pantas untuk mendapatkan piagam penghargaan,” kata Kapolres Tapsel,AKBP Roman Smaradhana Elhaj, SH, S.I.K, MH saat menggelar upacara penyerahan piagam penghargaan personil berprestasi di halaman Mapolres Tapsel, Kamis (9/12/2021).
Prestasi yang dicapai Sri, jelas Kapolres, diantaranya penyelesaian perkara terbanyak sejak bulan Januari hingga November 2021 dengan pencapaian laporan akses Elektronik Manajemen Penyidikan (EMP) 324 hari, input dokumen 632. Total nilai dokumen 1.935, penyelesaian perkara P21 sejumlah 16 perkara dan SP3 09 dengan total 25 perkara.
“Atas prestasi tersebut, saya memberikan penghargaan dan apresiasi kinerjanya. Semoga dengan penghargaan ini menjadi pemicu dan pemacu bagi anggota personil lainya untuk menjalankan tugas yang lebih baik lagi,” pungkas Roman.
Brigadir Sri Ayumi Matondang penerima penghargaan tersebut serasa tidak percaya ketika namanya disebut sebagai peraih penghargaan tersebut. Ia bersyukur atas capaian prestasi tersebut dan ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres yang telah menilai baik dan telah berhasil atas kinerjanya itu.
Diakuinya, banyak pengalaman yang tidak terlupakan selama bertugas di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tapsel. Salah satunya pada tahun 2014, pengalaman yang luar biasa bagi dirinya yakni menangani kasus kekerasan perempuan. Ketika itu, sebagai seorang penyidik, dia harus naik turun gunung untuk sampai ke lokasi.
Ia menceritakan, selama bertugas di Unit PPA, banyak tantangan tersendiri, salah satunya yaitu, pada saat menangani kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak-anak. Dimana dalam investigasi perlu kehati-hatian untuk tetap menjaga kondisi mental baik anak sebagai korban maupun sebagai pelaku.
Dianggap Tentor Para Juniornya
Ternyata, keberadaan Sri Ayumi begitu penting bagi rekan-rekan satu kerjaannya teruma para junior yang sama-sama bertugas di Unit PPA Polres Tapsel.
Meski terkenal cerewet, namun, perempuan 29 tahun tersebut dianggap guru bagi junior di Unit PPA.
Cut Syarifa, misalnya. Saat pertama menjadi rekan kerja Sri Ayumi pada 2015, dia langsung merasa akrab.
”Pertama masuk di unit PPA, saya merasa langsung dekat, karena kak Sri memang ramah,” aku Cut Syarifa.
Meski tergolong ramah, namun, Sri merupakan sosok yang tegas di mata rekan-rekannya.
“Ketika sedang bertugas, dia merupakan guru kami, kalau di luar kerjaan, dia seorang kakak dan dekat dengan kami,” ungkapnya.
Sri juga sangat disiplin dalam bekerja, karena semua pekerjaan itu dianggap penting dan harus diseriusi.
Tidak heran, jika Sri Ayumi mendapat penghargaan tersebut. Sebab, Sri adalah sosok pekerja keras. (r)