WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Berbagai upaya dilakukan oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 baik di tingkat Kabupaten maupun Kecamatan untuk mengajak masyarakat agar melakukan vaksinasi massal guna menghindari dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Di Kecamatan Angkola Barat, saat ini pelaksanaan dan capaian vaksinasi hingga saat ini, untuk vaksin dosis pertama mencapai 90 persen dari jumlah warga dan untuk vaksin dosis kedua mencapai 30 persen.
Demikian disampaikan Camat Angkola Barat, M. Taufiq didampingi Kepala Desa Sibangkua M. Iman Hutasuhut di sela-sela berlangsungnya pelaksanaan vaksinasi usia 6 sampai dengan 11 tahun di SDN 100116 Sibangkua, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Rabu (12/1/2022).
“Untuk vaksinasi anak usia 6 sd 11 tahun sudah kita laksanakan sejak tanggal 7 januari kemarin, sesuai intruksi pemerintah kabupaten Tapsel dengan target 37.028 orang diupayakan selesai dalam waktu dua minggu ini,” ujar Taufiq.
Taufiq yang juga merupakan ketua tim Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Kecamatan Angkola Barat mengatakan, untuk di wilayahnya sendiri capaian vaksinasi anak usia 6 sd 11 tahun per kemarin, tanggal 11 Januari 2022 mencapai 1.109 orang atau sekitar 46,8 persen.
“Alhamdulillah, hari ini di SDN 100114 Aek Nabara, desa Tobotan dari 96 siswa, kita berhasil lakukan vaksinasi sebanyak 93 siswa, kebetulan 3 orang siswa tidak dapat divaksin karena memiliki riwayat penyakit,” jelas Taufiq kepada wartawan.
Dikatakan Taufiq, target keseluruhan untuk vaksinasi anak usia 6 sd 11 tahun di kecamatan Angkola Barat sebanyak 2381 siswa. Ia berupaya capaian sesuai yang ditargetkan dan dijadwalkan pemerintah kabupaten akan maksimal di wilayahnya.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Sibangkua, Iman Hutasuhut kepada wartawan menjelaskan, adapun peserta vaksinasi terdiri dari siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) kelas 1 hingga kelas 6. Kemudian dilanjutkan untuk warga yang sudah dewasa baik vaksin dosis pertama dan kedua.
“Kita selesaikan dulu vaksin untuk anak-anak, nanti dilanjutkan ke warga,” tutur Iman.
Pada kesempatan itu, Kasat Intel Polres Tapsel, AKP Eldi Koswara yang turut hadir saat itu menambahkan, bahwa kehadiran para tim dan petugas vaksin di lokasi adalah merupakan bentuk dukungan moral sekaligus ajakan kepada masyarakat agar menyadari pentingnya pelaksanaan vaksin terhadap warga agar terhindar dari penyebaran virus.
“Dengan adanya isu miring bahwa vaksinasi adalah mempercepat kematian, itu adalah hoax. Kita bisa melihat dan mendengar di negara luar telah banyak terjangkit virus, kematian mencapai 1500 jiwa per hari. Jangan sampai hal itu terjadi di negara kita,” tutupnya.
Kepala SDN 100116 Sibangkua, Lenni Marlina Siregar, S.Pd. SD juga menjelaskan, dari jumlah total siswanya sebanyak 118 siswa ada 27 siswa yang tidak divaksin disebabkan ada yang tidak hadir dan tidak ada juga persetujuan orangtuanya.
“Sebagian siswa sedang sakit dan ada juga sebagian orangtuanya tidak setuju anaknya divaksin,” imbuhnya.
Untuk jenis vaksin yang digunakan, petugas kesehatan dari Puskesmas Sitinjak, dr. Helmi Rosidah Hanum mengungkapkan, untuk suntik vaksin usia anak 6 sd 11 tahun digunakan vaksin jenis sinovac dan bagi warga diatas 12 tahun adalah vaksin jenis AstraZeneca Pfizir.
Pantauan, pelaksanaan vaksinasi massal itu turut hadir Danramil 19, Kapten Czi Pahlawan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, Sekretaris Camat Angkola Barat, Mardin Batubara, para tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Sitinjak serta para guru dan orangtua siswa yang mewakili anaknya di vaksin. (In)