WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Masyarakat Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) meminta kepada pihak PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) agar menunda atau menangguhkan kegiatan pembukaan sumur di Wellpad AAE.
Hal tersebut disampaikan melalui surat balasan yang dilayangkan pemerintah desa Sibanggor Julu dengan nomor surat: 142/ /sbj/2022 tertanggal 18 Juli 2022.
“Bersama ini kami sampaikan kepada pihak PT SMGP untuk menangguhkan/menunda kegiatan pembukaan sumur tersebut sesuai dengan keluhan dan saran yang kami terima dari warga desa Sibanggor Julu berkenaan dengan perihal kejadian pembukan sumur yang menyebabkan masyarakat terdampak dan trauma akibat kegiatan tersebut,” tulis surat yang diteken kepala desa dan BPD desa Sibanggor Julu itu.
Dalam surat balasan yang ditujukan kepada pimpinan PT SMGP itu juga tertera bahwa warga meminta kepada pihak PT SMGP untuk menindak lanjuti tuntutan masyarakat atas akibat kejadian yang menyebabkan dampak dan trauma sebelum melakukan aktivitas pembukaan sumur kembali.
Informasi yang diterima Warta Mandailing, surat balasan bersifat penting yang dilayangkan itu setelah adanya surat pemberitahuan dari pihak PT SMGP tentang kegiatan pembukaan sumur AAE-02 tertanggal 14 Juli 2022.
Dijelaskan, rencana kegiatan pembukaan sumur tersebut dilaksanakan pada Selasa (19/7/2022) pukul 14.00 WIB sampai selesai (sekitar 1 jam). Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini yakni Air Capping Methode yang mengandung minimum gas (low NCG/H2S).
“Adapun persiapan yang kami lakukan antara lain, melakukan pendataan untuk petani/pekebun radius 100 meter dari lokasi pembukan sumur. Kemudian berkoordinasi dengan kepala desa/ aparat desa terkait dengan jam pelaksanaan serta menyerahkan nama-nama pemilik sawah/kebun radius 100 meter,” poin yang tertera dalam pemberitahuan bernomor surat: SM3140/ 220714/CDCR.
Selanjutnya persiapan yang dilakukan pihak PT SMGP adalah, menyebarkan pemberitahuan di desa-desa secara tertulis yang berisi informasi tanggal pelaksanaan dan bahaya serta himbauan protokol kesehatan.
“Mengumumkan kembali ke area pemukiman masyarakat menggunakan pengeras suara (TOA) sebelum pembukaan sumur dimulai. Kemudian PT SMGP menugaskan tim security HSE, CDCR dan welltest untuk memastikan tidak ada masyarakat yang memasuki area radius 100 meter dari lokasi pembukaan sumur,” tulis surat yang ditujukan kepada Kepala desa Sibanggor Julu tersebut.
Salah satu warga desa Sibanggor Julu menilai, surat balasan yang dilayangkan Kepala desanya itu adalah langkah tepat, tanggap dan cermat. Menurutnya, keluhan dan saran warga secara tertulis agar kegiatan pembukaan sumur tersebut dapat menjadi perhatian dan pertimbangan bagi pihak PT SMGP. (Nas)