Belum Selesai Dikerjakan, Bangunan P3A Tani Sahata Sudah Retak dan Roboh

Proyek P3A-TGAI Tani Sahata, belum selesai dikerjakan sudah retak dan roboh, fhoto : Istimewa.
Proyek P3A-TGAI Tani Sahata, belum selesai dikerjakan sudah retak dan roboh, fhoto : Istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Pembangunan saluran irigasi persawahan yang dikerjakan oleh pihak ketiga yang mengatasnamakan kelompok P3A Tani Sahata Desa Bangun Sejati, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal belum selesai dikerjakan sudah rusak.

Proyek P3A-TGAI merupakan program kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) direktorat jenderal sumber daya air, diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja layanan irigasi demi menjaga stabilitas pertanian dan ketahanan pangan.

Pantauan wartawan saat melakukan monitoring dilokasi proyek irigasi beberapa hari yang lalu. Saluran irigasi yang dibangun dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024 itu di beberapa titik sudah rubuh bahkan lantai nyaris tak ada yang semen.

Sementara, dipapan informasi hanya bertuliskan kelompok P3A Tani Sahata dan Mahkota, tidak disebutkan berapa pagu anggaran dan berapa hari masa pengerjaan, sedangkan kegiatan itu diketahui dikerjakan pihak ketiga bukan swakelola petani.

Salah satu petani yang ditemui dilokasi mengatakan, dirinya bingung dengan cara kerja pelaksana kegiatan, proyek ini dikerjakan asal jadi, kita lihat disebelah hilir sana belum selesai di plaster sudah rubuh, itu artinya tidak sesuai dengan spesifikasi.

“Ini proyek asal jadi, belum selesai dikerjakan sudah rubuh, padahal irigasi ini sangat dibutuhkan petani disini, “ujarnya Selasa (24/12/2024).

Harapannya pihak terkait dan beserta pengawas agar segera turun ke lokasi, untuk melihat kondisi bangunan yang dikerjakan asal jadi itu.

Read More

Hal yang sama juga disampaikan, S Pulungan, dia mengungkapkan sudah sepatutnya pihak berwajib dan pemerintah setempat turun memeriksa proyek irigasi tersebut, pasalnya belum selesai dikerjakan bangunan ini sudah retak dan rubuh, jadi diduga kerjakan asal jadi tidak sesuai dengan RAB nya.

“Kami petani disini sangat meragukan kwalitas proyek ini, jadi kami berharap pihak berwajib dan pemerintah setempat untuk segera turun ke lokasi, hentikan bila tak sesuai spesifikasi, buat apa bangunan ini kalau tidak memberi manfaat buat petani, “ujarnya. (Has)