Kemensos RI Rujuk Ibu Penderita Kanker Ovarium Asal Madina Berobat ke Medan

Kemensos RI berangkatkan Ibu Hamijah penderita kanker ovarium asal Kabupaten Madina berobat ke Kota Medan (foto: Syahren)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) melalui Sentra Balai Insyaf Medan merespon kasus ibu sebatang kara pengidap kanker asal Kelurahan Pasar Hilir, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Hamijah (51) pengidap kanker ovarium tersebut dirujuk berobat ke Rumah Sakit Umum (RSU) Adam Malik Medan pada Selasa (23/8/2022).

Maradotang Pulungan dari Pelopor Perdamaian Kabupaten Madina dibawah naungan Kemensos RI menuturkan, awalnya Balai Insyaf Medan mendapat informasi lewat pemberitaan yang berjudul ‘Kisah Tragis Ibu Malijah yang hidup sebatang kara dan Kini Digerogoti Kanker Ovarium butuh bantuan biaya berobat’.

“Respon Kemensos RI melalui Balai Insyaf Medan yang diteruskan ke Pelopor Perdamaian Madina untuk segera membawa dan mendampingi ibu Malijah berobat hari ini ke RSU Adam Malik Medan,” terang Maradotang.

Hamijah mengucapkan terima kasih kepada Kemensos dan juga tim kemanusiaan yang begitu peduli terhadapnya, sehingga dirinya bisa dapat berangkat berobat ke kota Medan.

“Sebelumnya saya tidak bisa berobat karena tidak memiliki biaya, kini saya dapat berangkat berobat ke RSU Adam Malik Medan yang semuanya difasilitasi secara gratis oleh Balai Insyaf Medan, sekali lagi saya ucapkan terimakasih,” ucapnya sembari menitihkan air mata.

Sementara itu, Bakti Siregar, abang ipar Hamijah menuturkan, dirinya tidak menyangka setelah diviralkan awak media ibu Hamijah langsung direspon Kemensos RI.

Read More

“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian serta respon cepat dari Kemensos sehingga ibu hamijah dapat diberangkatkan berobat hari ini ke kota medan,” ujar suami dari kakak Hamijah ini.

Dijelaskannya, adeknya ibu Hamijah mengidap penyakit kanker tersebut memang sudah pernah menjalani pengobatan di RSU M Djamil Padang beberapa bulan yang lalu. Namun sejak menjalani operasi dirinya tidak pernah melakukan kemoterapi karena tidak memiliki biaya.

“Alhamdulillah senang sekali melihatnya masih ada orang orang yang begitu peduli terhadap adek kami yang mengidap penyakit kanker yang hidup sebatang kara ini,” tutupnya. (Syahren)