WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Rusaknya jaringan Irigasi Batang Angkola dan Irigasi Batang Gadis yang mengakibatkan dampak kekeringan lebih dari 2000 hektare sawah di wilayah kelurahan Simangambat, Kecamatan Siabu.
Selain itu, di kecamatan Panyabungan seluas 772,6 hektare, sementara untuk wilayah kecamatan Panyabungan utara juga sudah mulai terancam kekeringan, hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Ketua DPC PPP Madina, M. Irwansyah Lubis,SH menanggapi dan berpendapat, bahws kedua irigasi yang rusak ini harus segera diperbaiki, tidak bisa berlama-lama, harus dituntaskan secepatnya dengan segenap upaya.
“Sebab jika berkepanjangan, tentu akan mengganggu perekonomian masyarakat petani, hasil pertanian menurun, harga beras di wilayah kita mulai naik, jika nanti terus berkepanjangan mau makan apa masyarakat kita?” ujarnya Kepada Warta Mandailing, Minggu (26/2/2023).
Lanjut Irwan, masalah pasokan air untuk pertanian adalah paling prioritas yang harus segera dituntaskan, karena menyangkut hajat hidup orang banyak, dimana mayoritas mata pencaharian penduduk kita dari bertani.
“Rusaknya tanggul dan sipon Irigasi ini akan sangat mengganggu, jika masalah ini berlama-lama dan tidak segera dituntaskan akan berdampak pada perekonomian masyarakat kita,” jelasnya.
Diketahui, Pemda Madina dan Ketua DPRD Madina sampai Anggota DPRD Sumut sudah menyurati dan mendesak PSDA Sumut serta BWS II Sumatera utara dan tim pun sudah diturunkan ke lokasi, namun titik terang terhadap perbaikan dua jalur Irigasi ini belum menunjukkan titik terang dan sepertinya masih akan melalui proses yang lama.
“Padahal perbaikan ini sangat mendesak mengingat pentingnya peran kedua Irigasi ini dalam mengairi persawahan di sekitaran Siabu dan Panyabungan,” cetusnya lagi.
Irwan berharap, Pemda Madina harus bergerak cepat dan lebih extra lagi, ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan surat-menyurat saja dan hanya menunggu proses normal. Hal ini, kata dia, bukan hal yang biasa-biasa lagi, ini urgent dan sifatnya emergency dan wajib.
“Perlu ada desakan dan pressure kuat ke Pemerintah Pusat sebagai pihak yang berwenang untuk secepatnya melakukan perbaikan terhadap kedua jalur irigasi ini, apalagi kerusakan ini kan akibat bencana alam bisa saja diusulkan menggunakan dana TT APBN atau kebijakan pemerintah pusat lainnya. Yang penting dapat segera teratasi,” papar Irwan mantan anggota DPRD Madina ini.
Menurutnya, penyelesaian masalah ini harus ke Jakarta, apalagi tanggal 27 mendatang ada dialog percepatan pembangunan tokoh-tokoh masyarakat Madina perantauan dengan Bupati di Jakarta, mumpung para tokoh sedang kumpul ada baiknya hal ini di bahas ekstra, dan langsung ditindak lanjuti dan sampaikan usul ini ke Presiden RI sebagai pemegang kebijakan di Negeri ini.
“Dan ini sangat relevan karena kita punya tokoh sekaliber Darmin Nasution dan Todung Mulya Lubis, jika ini dapat dilakukan, tentunya ini adalah hal yang sangat menggembirakan bagi kita masyarakat Madina,” tambahnya.
“Bila perlu Pemda Madina dapat memfasilitasi beberapa orang perwakilan masyarakat petani kita untuk mengadukan nasibnya langsung ke Presiden RI,” tutup Irwansyah. (Syahren)