8 Penambang Emas Tradisional di Madina 4 Tewas 4 Luka-luka Tertimpa Pohon

Seorang penambang tradisional tampak sedang membersihkan serpihan emas dengan alat tradisional (Dulang) di pinggir sungai, fhoto : istimewa.
Seorang penambang tradisional tampak sedang membersihkan serpihan emas dengan alat tradisional (Dulang) di pinggir sungai, fhoto : istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Delapan penambang tradisional di Perbukitan Dolok Batu Nabontar di hulu Sungai Aek Holbung, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal dilaporkan empat meninggal dunia, empat luka-luka akibat tertimpa pohon.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Madina Mukhsin Nasution, SSos, MM menjawab konfirmasi wartawan, Senin (31/7/2023).

“Sebatang pohon besar tumbang menimpa tempat peristirahatan warga yang mencari emas di perbukitan Dolok Batu Nabontar, atau di hulu Sungai Aek holbung, mengakibatkan delapan orang menjadi korban,” ujar Mukhsin.

Dijelaskannya, peristiwa kecelakaan kerja di Desa Aek holbung, Kec. Batang Natal, Minggu (30/7) sekira pukul 18.30.

Korban meninggal dunia Barlian, 65, (warga Aek holbung), Jakpar, 35, (warga Aek holbung), Marhalam,35, (warga Aek holbung), Edi (warga Ampungsiala).


Luka Ringan : Kanaekan, 37, (warga Aekholbung), Alwi, 27, (Ampungsiala), Salman, 30, (Ampungsiala), luka berat : Pandi, 38 thn (warga Ampungsiala).

Mukhsin mengungkapkan, kondisi terkini korban keempat korban meninggal sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan di desa mereka, sedangkan satu korban dirawat di rumah sakit umum Panyabungan dan 3 korban dirawat di Puskesmas Batang Natal.

Read More

Pohon Tumbang

Sedangkan Camat Batang Natal Marwansyah melalui Kadis Kominfo Madina Martua Batubara menjelaskan, musibah ini
terjadi saat pondok tempat peristirahatan dihantam pohon, mengakibatkan empat warga meninggal dunia, empat warga dilarikan ke rumah sakit.

Lokasi pondok peristirahatan, kata dia, sekira empat jam dari Aek holbung. Pondok ini biasanya dipakai beristirahat oleh umumnya mereka para pencari ikan.

Informasi yang dikutip dari berbagai sumber para penambang tradisional ini sedang beristirahat dibawah pohon kayu raja, ada yang mengatakan pohon itu kayu kapur, dahannya patah lalu menimpa sejumlah korban, sementara pondok peristirahatan mereka tidak tertimpa sama sekali. (Has)