WARTAMANDAILING.COM, Jakarta – Beberapa waktu sempat viral terkait kabar merokok yang diklaim bisa mencegah virus corona, postingan ini dibagikan banyak orang di Facebook dan Twitter sementara belum ada kebenarannya.
Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Feni Fitriani membantah kabar tersebut. Menurutnya perokok sudah mengalami kerentanan di saluran pernafasan sehingga mudah terpapar virus, hal ini disampaikannya pada Jumat 13 maret 2020.
“Berita itu tidak benar kalau dibilang rokok malah melindungi karena lebih hangat, tanpa COVID-19 saja orang yang merokok sudah mengalami kerentanan di saluran nafas. Kanker paru-paru 80 persen – 90 persen menginfeksi orang yang merokok dan seringkali yang kena sudah stadium 4 dan harapan hidup kecil,” ujarnya di Jakarta, seperti dikutip dari Tempo.co, Minggu (22/3/2020).
Senada dengan Feni, Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Amin Soebandrio menuturkan bahwa ada 3 molekul di permukaan yang dikenali virus corona yakni molekul ACE2, CD209 dan CLEC4M.
Merokok dapat mengubah sel paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 melalui peningkatan ekspresi ACE2 di sel AT2 dan kemudian memfasilitasi masuknya virus dengan cara meningkatkan ekspresi DC-SIGN DCs.
“Untuk perokok, ACE2 sangat signifikan menonjol, CD209 juga banyak. jadi 2 molekul ini memiliki peran dan meningkat ekspresinya pada orang-orang yang merokok. Kalau pelabuhannya banyak, maka yang berlabuh makin banyak. Jadi orang yang merokok memiliki kesempatan besar dimasuki virus karena reseptornya makin banyak,” kata Amin.
Merokok juga meningkatkan perilaku peradangan DCs dan meningkatkan respon peradangan tubuh dan mungkin berkontribusi terhadap terjadinya badai sitokin dalam tubuh pasien yang sakit berat.
Ia berharap dengan adanya fenomena ini, orang yang masih berani merokok akan lebih waspada.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemi sejak Rabu lalu. Di Indonesia pemerintah menyatakan 34 orang positif terjangkit Covid-19, sedangkan ada 12 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hingga saat ini sudah ada 5 orang yang sembuh dari Covid-19 di Indonesia.(wm/Tempo.co)