WARTAMANDAILING.COM, Medan – Rutinitas sebagai anggota kepolisian tak lantas membuat Bripka Abdul Kadir Nasution berhenti mengembangkan hobi yang dimilikinya.
Pria yang akrab disapa Wancu ini memiliki budidaya kerang batu yang dapat menembus pasar internasional seperti Malaysia, Thailand, hingga China.
Pria yang kini bertugas di Dit Polair Polda Sumut ini menceritakan awal mula ia membuka budidaya kerang sembilan tahun silam.
“Saya awalnya coba-coba. Berawal dari kerang pemberian kawan yang kecil-kecil dan tak laku dijual. Lalu kerang itu saya coba tabur di sebuah lahan bekas abrasi pantai,” katanya.
Namun Eksperimen pertama tersebut tak membuahkan hasil. Kerang yang ia tabur perlahan-lahan mati karena panasnya lumpur dan air laut.
“Saya pelajari secara otodidak, saya memberanikan diri menggunakan bibit yang lebih besar. Alhamdulillah berhasil,” jelasnya.
Saat budidayanya semakin berkembang, Abdul kemudian mulai mencari tempat penampungan kerang yang ia hasilkan.
“Saya pertama kali tawarkan ke para penampung kerang. Mereka awalnya tak percaya saya bisa budidaya kerang dengan model tambak seperti ini. Namun setelah melihat ke lokasi, mereka memesan kerang saya sebanyak 200 kilo,” tambahnya.
Menurut Abdul, setelah 9 tahun berjalan kini budidaya kerangnya dapat menghasilkan ukuran kerang yang besar. Saat panen, kerang hasil budidaya Abdul sudah mencapai hitungan ton.
Ia juga turut menggandeng masyarakat sekitar Jalan Young Pana Hijau Lingkungan 5 Gang Antara, Kelurahan Labuhandeli, Medan Marelan, dengan membangun kelompok nelayan.
“Jika panen kami beserta 30 orang masyarakat akan melakukan proses hingga penimbangan. Kami pernah menembus ekspor hingga 2,7 ton sekali kirim,” jelasnya.
Abdul menjelaskan, saat ini ia menyerahkan budidaya kerang tersebut agar dijalankan oleh masyarakat setempat untuk membantu perekonomian masyarakat.
“Saya menjalani rutinitas biasa sebagai polisi dan menggandeng masyarakat dalam budidaya ini. Saya melakukan support untuk masyarakat apalagi saat ini sedang pandemic covid -19. Ini juga sebagai program ketahanan pangan untuk membantu masyarakat,” ucapnya.
Banyak agen yang mencari kerang hasil budidaya yang dirintisnya. Tak jarang para agen tersebut menyalurkan kerang-kerang itu ke pasar internasional.
“Saya tak segan berbagi ilmu kepada kawan kawan yang akan menjelang masa purnatugas untuk mengembangkan budidaya seperti ini,” jelasnya.
Kedepan, Abdul kini menanam bibit mangrove untuk mengembangkan budidaya kerangnya. Ia juga melibatkan masyarakat dalam penanaman mangrove ini.(wm/Polda Sumut)