Menuju Tatanan Hidup Baru, Bupati Bersama Kapolres Tapsel Ajak Masyarakat Untuk Jadi Jurkam Protokol Kesehatan

(Foto: Dokumentasi Humas)

WARTAMANDAILING.COM. Tapanuli Selatan – Semenjak ditetapkannya status tanggap darurat karena adanya Covid-19 pada pertengahan bulan Maret sampai menjelang akhir bulan Mei hampir setiap Gereja melaksanakan ibadah dirumah masing-masing, bahkan mereka sudah faham dan mengerti akan namanya protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah menuju tatanan hidup baru.

Hal tersebut disampaikan Bupati Tapanuli Selatan H Syahrul M.Pasaribu pada saat menyerahkan bantuan berupa 1 unit tempat cuci tangan portable kapasitas 250 liter, 250 masker dan 50 paket sembako di Gereja HKBP Aek Kahombu, Kecamatan Tantom Angkola, dalam kunjungannya, Minggu (12/7/2020).

“Selama pandemi Covid-19 ini, saya kira apa yang telah dianjurkan oleh pemerintah terkait protokol kesehatan sudah dijalankan oleh tempat-tempat ibadah (Gereja) secara keseluruhan di Kecamatan Tano Tombangan Angkola (Tantom Angkola) ini,” ujar Syahrul.

Dalam kunjungannya, Bupati Tapanuli Selatan H. Syahrul M. Pasaribu, SH hadir bersama dengan Kapolres Tapsel AKBP. Roman Smaradhana Elhaj, SH, SIK, MH, memberikan pesan untuk mengajak masyarakat untuk menjadi juri kampanye (Jurkam) protokol kesehatan seperti dilingkungan tempat tinggal masing-masing.

“Jangan bosan menghimbau kepada keluarga terkait protokol kesehatan ini, mari kita selamatkan diri dan keluarga kita dari Covid-19,” pintanya.

Seperti halnya ada 3 pesan terkait protokol kesehatan menuju tatanan hidup baru atau menuju kebiasaan hidup baru yang disebut New Normal Life antara lain, mengupayakan setiap kegiatan diluar rumah untuk tetap menggunakan masker, menurut WHO selaku badan kesehatan dunia bahwa menggunakan masker menjadi salah satu pencegahan yang paling utama terhadap penyebaran Covid-19 tersebut, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir atau hand sanitizer seperti yang kita lakukan saat ini, serta menjaga jarak atau physical distancing dengan jarak 1,5 meter dan minimal 1 meter.

“Jangan ada lagi persepsi masyarakat yang mengatakan bahwa Covid-19 itu tidak ada, karena Covid-19 ini tidak terlihat tapi dipastikan ada jadi berhati-hatilah dan selalu menjalankan protokol kesehatan serta selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita dijauhkan dari Covid-19 ini,” pungkas Syahrul.

Read More

Meskipun sampai saat ini dikatakannya, daerah Tantom Angkola masih tetap aman dan belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, namun dia berharap kita agar terus berdo’a agar jangan sampai ada warga yang terpapar Covid-19.

Begitu juga disampaikan Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj, SH, SIK, MH mengatakan, patut kita syukuri karena pelaksaan ibadah di Gereja HKBP Aek Kahombu sudah mematuhi protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, melakukan pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermogun dan menjaga physical distancing.

“Adaptasi terhadap kebiasaan hidup baru yaitu mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” sebut Kapolres.

“Kita harus bersyukur masih bisa melaksanakan ibadah, karena kita masih berada di zona hijau. Meskipun ada yang terpapar kemudian sembuh. Kalau di kampung halaman saya di Surabaya tidak bisa melaksanakan ibadah seperti disini, untuk itu kita harus bersyukur dan tetap menjaga diri agar daerah kita tetap zona hijau,” ucapnya.

Bahkan Ia memberikan apresiasi kepada masyarakat karena sudah menjalakan protokol kesehatan dalam kegiatan ibadah seperti ini, dalam tersebut sudah membantu tugas Polri dan Pemerintah dalam menyosialisasikan Kebiasaan hidup baru dan menjaga kondusifitas khamtibmas.

Bahkan disampaikannya, terkait bantuan sosial semua sudah ada aturan yang mengikat, termasuk kriteria yang mendapat bantuan karena telah di tetapkan sesuai mekanisme dan peraturan yang ada. Jadi masyarakat jangan mau terprovokasi orang yang tidak bertanggung jawab, ada istilah dimasyarakat dikenal dengan singkatan SMS (Senang Melihat Orang Susah dan Susah Melihat Orang Senang) hal ini sangat bahaya bagi kondusifitas di lingkungan masyarakat.

“Kalau warga kita layak mendapat bantuan, akan kita dukung. Dan bagi yang belum mendapat bantuan tersebut dan belum terdata sudah seharusnya para pemangku kepentingan di desa harus memerhatikan hal ini termasuk Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” sebutnya.

Sedangkan untuk mewujudkan kondusifitas kamtibmas di daerah. Tentunya, bantuan dari masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai kondusifitas tersebut serta menjadi agen perubahan atau sebagai juru kampanye (Jurkam) baik itu masalah protokol kesehatan, masalah kamtibmas, masalah kerukunan umat beragama, masalah bantuan BLT-DD dan lainnya.

“Bila keadaan masyarakat tidak kondusif, maka segala aktifitas masyarakat akan terganggu apalagi dari sektor ekonomi. Dengan melalui kegiatan New Normal maka masyarakat bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari, sehingga roda perekonomian kembali normal dan terkendali,” jelasnya.

Setelah itu Bupati dan Kapolres beserta jajarannya melanjutkan perjalanan kedua lokasi di Tapanuli Selatan yakni menuju Masjid Jami’ Babul Hasanah Desa Aek Badak Jae Kecamatan Sayurmatinggi untuk menyerahkan bantuan berupa 1 unit tempat cuci tangan portable kapasitas 250 liter dan 250 masker, dan menuju ke Kelurahan Pasar Pargarutan Kecamatan Angkola Timur untuk menyerahkan bantuan kepada Masjid Raya Babur Rahmat berupa 1 unit tempat cuci tangan portable kapasitas 250 liter dan 250 masker.( r/yus)

Related posts