Dua Gedung Aset Pemkab Madina Dibobol Maling Besi Tua

Potret Gedung PERTINA dan Alun Alun di lapangan Aek Godang yang terlantar kini menjadi objek sasaran bagi pemburu besi tua (foto: Syahren)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Dua Gedung aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) yang berada di lokasi Aek Godang, Kecamatan Panyabungan dibobol maling.

Pada Senin (18/4/2022) terlihat gedung atau yang lebih dikenal alun alun yang berada di lapangan Aek Godang, tampak bagian atap gedung sebagian sudah tidak ada lagi. Diduga atap tersebut dibobol pemburu besi tua.

Hal yang sama juga terjadi pada gedung PERTINA. Atap di bagian belakang sudah dipereteli dan sejumlah besi yang ada di gedung itu tampak sudah tidak ada lagi.

Awak media mencoba mendatangi kantor Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Madina untuk melakukan konfirmasi terkait status kedua gedung tersebut.

“Mohon izin pak melaporkan sekaligus meminta tanggapan terkait atap alun alun dan gedung pertina yang di duga dibobol pemburu besi tua,” tanya wartawan.

Dari tiga pegawai yang ada diruangan itu, salah satu diantaranya menjawab “Ih Jangan tanya ke saya, tidak ada kapasitas saya mengomentari itu, ke Kepala Badan (Kaban) aja bapak tanya,” ujarnya.

Sementara diketahui dari tiga orang pegawai yang ada di ruangan itu salah satunya menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Aset Daerah Kabupaten Madina.

Read More

Meskipun sudah disampaikan perihal yang terpantau pada kedua gedung itu, tampak dari ketiga pegawai itu terkesan tidak merasa penasaran apalagi merasa kehilangan. Meski aset Pemkab itu sudah dipereteli oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Mengigat kembali keberadaan gedung alun alun Aek Godang, dahulu gedung ini pernah digunakan sebagai tempat MTQ tingkat provinsi, selain itu pertunjukan seni dan tabliq akbar oleh Pemkab Madina.

Sementara gedung PERTINA, sarana gedung ini dulu dipergunakan para pemuda untuk berlatih tinju, dan beberapa atlet tinju pernah membawa nama harum Kabupaten Madina kala itu. Namun kini gedung tersebut tidak terurus dan akhirnya menjadi objek sasaran bagi para pemburu besi tua. (Syahren)

Related posts