Motif Penembakan di Madina Diduga Soal Hutang Piutang

Apri Wahyudi Nasution warga muara sipongi korban penembakan di rawat di Rsud panyabungan. (fhoto : Istimewa)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Apri Wahyudi Nasution (31) warga Kecamatan Muara Sipongi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang ditemukan warga terkapar dengan kondisi berlumuran darah dikabarkan korban penembakan, mengaku kenal dengan pelaku.

Apri menuturkan, drinya dengan pelaku ada soal hutang piutang. Dia menyebut bahwa pelaku yang berinisial A ini langsung menodongkan senjata di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), pada Jumat (1/7/2022) petang itu.

“Saya berhenti sebentar di TKP itu, tiba-tiba pelaku datang menaiki mobil berwarna hitam. Awalnya saya enggak kenal siapa yang di dalam mobil. Setelah kaca mobilnya dibuka pelaku menodongkan senjata dari dalam mobil itu ke arah saya,” cerita korban, saat ditemui wartawan, Sabtu (2/7/2022) di RSUD Panyabungan.

Pelaku kemudian turun dari mobil dan menghampiri korban. Saat itu korban juga mengaku melihat pelaku memegang senjata. Menurutnya, senjata yang dipegang itu jenisnya senjata rakitan.

Korban dan pelaku pun sempat berbicara di TKP sekitar kurang lebih setengah jam, sebelum peristiwa berdarah menggegerkan ini terjadi.

Pelaku menanyakan persoalan utang mengapa belum diselesaikan oleh korban.

“Dia (pelaku) turun dan langsung tanya soal utang saya beberapa tahun lalu. Saya bilang tapi sudah diserahkan ke Polsek untuk penyelesaiannya,” kata korban menerangkan.

Read More

Korban yang diketahui pemilik usaha bengkel motor di Kecamatan Muarasipongi ini sebenarnya tak menyangka kalau pelaku bakal nekat menancapkan sebutir peluru hingga tembus di bagian tubuh dada sebelah kirinya.

Sebab, menurut dia, dalam pembicaraan itu pelaku nampaknya sudah menerima mengenai penjelasan persoalan utang tersebut.

“Saya pikir pelaku sudah menerima setelah saya sampaikan alasannya. Saya bilang kalau utang itu akan dibayar, saat ini masih menunggu kebun terjual dulu. Tapi, tiba-tiba dia (pelaku) kembali ke mobil mengambil peluru dan kemudian menembak saya sekali. Habis itu dia pun melarikan diri,” ucapnya.

Dari keterangan yang disampaikan bahwa Korban dan pelaku mempunyai hubungan bisnis pekerjaan. Pelaku sebelumnya merupakan pemasok peralatan barang sepedamotor ke usaha korban.

“Iya saya dengan dia ada soal utang, jumlahnya sekitar 10 juta-an lebih. Tapi, sebelumnya dia juga sudah ada mengambil barang-barang di bengkel saya, tanpa ada saya izinkan, karena alasan utang itu,” tambahnya.

Diketahui, setelah ditembak pelaku, korban pun terkapar di TKP pinggir Jalan Lintas Medan-Padang (Panyabungan-Kotanopan) tepatnya di Paronasan, Kelurahan Laru Lombang, Kecamatan Tambangan.

Tak lama, warga yang melintas pun melihat korban dengan kondisi berlumuran darah. Warga pun melaporkan ke pihak kepolisian setempat.

Selanjutnya, korban dievakuasi dan dilarikan ke Klinik di Kelurahan Maga, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Panyabungan.

Dan, pada Sabtu (2/7/2022) siang sekitar pukul 13.00 WIB, korban kembali dirujuk ke RS Adam Malik kota Medan untuk penanganan lebih lanjut terhadap luka tembak yang dialami.

Sebelumnya, pihak kepolisan dalam keterangannya mengatakan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan.

Kasat Reskrim Polres Madina melalui KBO Reskrim Ipda Bagus Seto mengaku pihaknya sudah mengantongi identitas dari pelaku.

“Yang jelas identitas pelaku sudah dikantongi, sekarang kami masih melakukan pengejaran,” kata Ipda Bagus, saat dikonfirmasi awak media pada Jumat (1/7/2022) malam, mengenai peristiwa penembakan tersebut.

(Syahren)