Ini Sejarah Kabupaten Mandailing Natal

WARTAMANDAILING.COM, Panyabungan – Kabupaten Mandailing Natal salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sering juga disebut dengan Madina, Mandailing Natal adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.

Orang Eropa tiba di terminal Panyabungan tahun 1926, Koleksi Tropenmuseum (foto:wikipedia)

Pemerintah Hindia Belandamulai memasuki wilayah Mandailing Natal tahun 1824 dan membentuk pemerintahan dibawah Karesidenan Air Bangis bagian dari Gouverment Sumatra’s Westkust. Tahun 1834 ibu kota pemerintahan Mandailing pindah dan berada di bawah Karesidenan Tapanuli. Tahun 1852, Wilayah Mandailing Natal dibagi menjadi 2 Afdeling yaitu :

  1. Afdeling Mandailing terdiri dari Groot Mandailing, Klein Mandailing, Ulu dan Pakantan dan Batang Natal.
  2. Afdeling Natal terdiri dari Distrik Natal, Sinunukan, Partiloban, Kara-kara, Teloh Baleh, Tabuyung, Singkuang, Batu Mondan dan Batahan.

Pasca Kemerdekaan Indonesia

Sebelum Mandailing Natal menjadi sebuah kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999.

(Foto:wikipedia)

Geografi :Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10′-1°50′ LU dan 98°10′-100°10′ BT dengan rentang ketinggian 0-2.145 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal ±6.620,70 km2 atau 9,23 persen dari wilayah Sumatra Utara.

Demografi : Penduduk wilayah Kabupaten Mandailing Natal didominasi oleh etnis Mandailing yang secara bahasa dan budaya dekat dengan etnis Batak. Masyarakat etnis Mandailing di kabupaten ini kebanyakan bermarga Nasution, Lubis, Pulungan, Batubara, Matondang, Parinduri, Harahap, Siregar, Rangkuti, dan Daulay. Kemudian diikuti oleh suku Minang kabau yang banyak bermukim di daerah-daerah pesisir sejak masa lalu, Suku Siladang dan juga Nias.

Masyarakat Minangkabau banyak dijumpai di sekitar wilayah pesisir seperti Natal, Kotanopan, Panyabungan, serta wilayah yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Orang Minang di Madina terlihat dari tidak adanya nama marga seperti orang Mandailing dan Nias. Meski begitu, sebagian masih mengetahui nama suku Minang mereka yang mirip dengan di Sumatra Barat.

Read More

Selain berdagang, masyarakat Minang juga banyak yang memiliki perkebunan dan pertambangan. Di Mandailing Julu banyak ditemukan bekas penambangan emas yang ditinggalkan oleh masyarakat Minang Agam, seperti di Huta Godang ada suatu tempat yang dinamakan garabak ni Agom.

Ini beberapa tempat wisata yang berada di Kabupaten Mandailing Natal, antara lain :

Pemandian Air Panas Balerang, Sibanggor Tonga, Puncak Sorik Marapi.

Pemandian Air Panas Purba Julu, Puncak Sorik Marapai, Mandailing Natal.

Pemandian Air Panas Hutaraja, Panyabungan Selatan.

Pemandian Air Panas Siabu.

Panorama Alam Sopotinjak, Batang Natal.

Pantai Batu Rusa, Maura Batang Gadis.

Pantai Sikara-kara, Pantai Galon, Natal.

Air Terjun Hutanagodang, Kotanopan.

Air Terjun Tanobato, Panyabungan Selatan.

Pemandian Sungai Aek Pohon, Tebingtinggi,Panyabungan Timur.

Bagas Godang Ulu Pungkut, Bagas Godang Panyabungan Tonga, Panyabungan Kota.

Bagas Godang Pidoli Dolok, PanyabunganKota.

Bagas Godang Singengu, Kotanopan.

Danau Marambe, Sirambas, Panyabungan Barat

Sampuraga, Sirambas, Panyabungan Barat

Danau Siombun, Dalan Lidang Panyabungan Kota

Bendungan Sungai Batang gadis Aek Godang, Dalan Lidang, Panyabungan Kota.

Jembatan Haji Abdul Hakim Ritonga, jembatan terpanjang di Mandailing Natal Gunung Sorik Marapi.

(Sumber: wikipedia)