Tuntut Plasma : Delapan Hari Warga Singkuang l Nginap di Areal Perkebunan

Ratusan warga Singkuang l, rela bermalam dan tidur di areal perkebunan dengan beratapkan langit demi untuk memperjuangkan hak mereka untuk direalisasikan kebun plasma dari PT Rendi Permata Raya. fhoto : istimewa.
Ratusan warga Singkuang l, rela bermalam dan tidur di areal perkebunan dengan beratapkan langit demi untuk memperjuangkan hak mereka untuk direalisasikan kebun plasma dari PT Rendi Permata Raya. fhoto : istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sekitar 300 orang warga Desa Singkuang l, Kecamatan Muara Batang Gadis menggelar aksi di pintu masuk PT Rendi Permata Raya, Kab Madina, Mereka memilih menginap diareal perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk menuntut perusahaan merealisasikan plasma.

Terhitung warga menginap di pelataran kebun sejak Minggu (19/3/2023) malam hingga kini memasuki hari ke empat bulan suci Ramadan, Minggu (26/3/2023).

Mereka mendirikan tenda perlengkapan dapur umum, wadah untuk mengambil air wudhu, sholat dan tadarusan di tikar seadanya di pelataran perkebunan kelapa sawit tersebut.

Ratusan warga Singkuang l, rela bermalam dan tidur di areal itu dengan beratapkan langit demi untuk memperjuangkan hak mereka untuk direalisasikan kebun plasma dari PT Rendi Permata Raya.

Mereka tampak melakukan aktivitas sehari-hari

Meskipun berpuasa, mereka tampak berjaga-jaga di portal, aktivitas di malam hari usai berbuka, sholat tarawih dan makan sahur bersama dan sholat subuh berjamaah di sudut lapangan perusahaan itu.

Lantunan ayat suci Al-Qur’an dan doa mereka bergema di seantero areal perkebunan kelapa sawit. Meski hujan lebat dan petir, tidak menyurutkan semangat warga, mereka bertekad, plasma harus direalisasikan sesuai ketentuan 20 persen dari HGU PT Rendi Permata Raya.

Read More

Ketua Koperasi Hasil Sawit Bersama Sapihuddin menyatakan, aksi ini dilakukan sudah seminggu berlalu, meski tadi para kaum ibu kami sempat adu mulut dengan petugas, itu tidak akan menyurutkan niat warga untuk terus melakukan aksi.

“Meski hujan turun disertai petir dan adu mulut dengan petugas diareal ini, malah ini akan memperkuat tekad kami untuk melakukan aksi sampai tuntutan warga dipenuhi.”ujar Sapihuddin. (Syahren)