Tim Gabungan di Kotanopan Razia Sejumlah Tempat Rawan Pekat

Tim Gabungan Terpadu di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, menggelar operasi razia penyakit masyarakat (pekat) di Jalan Lingkar Barat (Jalan Baru) Kotanopan, Sabtu ( 26/08/2023). fhoto : Munir Lubis /Wartamandailing.
Tim Gabungan Terpadu di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, menggelar operasi razia penyakit masyarakat (pekat) di Jalan Lingkar Barat (Jalan Baru) Kotanopan, Sabtu ( 26/08/2023). fhoto : Munir Lubis /Wartamandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Tim Gabungan Terpadu yang terdiri dari unsur Muspika, organisasi kepemudaan, para lurah/kepala desa, aparat desa, BPD bersama elemen masyarakat lainnya di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, menggelar operasi atau razia penyakit masyarakat (pekat), Sabtu ( 26/08/2023).

Dalam operasinya, tim gabungan yang dipimpin Camat Kotanopan Pangeran Hidayat bersama petugas Ramil 014 Kotanopan dan Polsek Kotanopan, menyisir dua lokasi yang dianggap rawan terjadinya penyakit masyarakat di kecamatan tersebut, diantaranya bangunan lantai II Pasar Kotanopan dan ruas jalan lingkar barat (jalan baru) Kotanopan.

Tim gabungan yang mulai bergerak dari aula kantor Camat Kotanopan terbagi dalam lima kelompok, dimana kelompok pertama bergerak menuju Pasar Kotanopan yang diketahui di lantai II pasar itu ada 36 kios yang dibiarkan terlantar oleh pemiliknya. Dampaknya, tempat itu kerap dijadikan kalangan muda mudi dan anak sekolah untuk berpacaran.

Empat kelompok lainnya bergerak lewat Anggota Muarasoro, Hutabaringin-TB, Tombang Bustak dan Aek Kapesong untuk menyisir berbagai tempat di ruas jalan lingkar barat (jalan baru) Kotanopan yang memanjang mulai dari kawasan Anggora Desa Padang Bulan Muarasoro – Sawahan/Sindang Laya Kelurahan Pasar Kotanopan dan perbukitan Torsiojo wilayah Desa Sayurmaincat.

Dijadikannya jalan lingkar Kotanopan tersebut sebagai sasaran operasi tim, mengingat banyaknya keluhan masyarakat bahwa tempat itu diduga sering dijadikan pasangan yang tak resmi untuk melakukan hal-hal yang melanggar norma agama, adat istiadat, sosial serta penyakit masyarakat (pekat) lainnya.

Tempat itu juga dikabarkan sering dijadikan tempat pacaran dan tempat nongkrong pelajar yang bolos dari sekolah, pada umumnya mereka datang ke tempat itu dengan mengendarai sepeda motor, kemudian diantaranya ada yang masuk ke semak-semak, entah apa yang mereka lakukan di areal tersebut.

Kemungkinan besar dikarenakan razia ataupun operasi penindakan penyakit masyarakat (pekat) itu ketahuan, pada kesempatan itu tim gabungan tidak berhasil menjaring maupun menemukan pelajar yang bolos dari jam pelajaran, dalam operasi itu, tidak ada yang terjaring atau pasangan yang berhasil diamankan.

Read More

Camat Kotanopan Pangeran Hidayat mengatakan, operasi pekat digelar bertujuan untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan perlindungan bagi masyarakat.” Pada hari ini, tim gabungan menyisir dua lokasi yang selama ini dikabarkan sering terjadi penyakit masyarakat ,” katanya.

Pangeran menyampaikan bahwa penyakit masyarakat (pekat) bisa ditanggulangi dengan kerjasama, peran serta seluruh masyarakat. Jika terjadi penyimpangan perilaku masyarakat diharapkan segera melapor ke pemerintah desa dan jika tidak bisa diselesaikan, selanjutnya laporkan ke pemerintah daerah.

Artinya kata Camat, rasa aman dan nyaman bukan hanya tanggung jawab pemerintah, TNI/Polri, tetapi tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, dia mengharapkan kepada seluruh elemen masyarakat di Kotanopan untuk turut andil dalam menciptakan keamanan, ketertiban dan kenyamanan terutama di lingkungannya masing-masing.

Dia juga menjelaskan dengan digelarnya operasi pekat ini dapat memberantas terjadinya penyakit masyarakat, terutama bagi pasangan yang bukan suami istri dan anak dibawah umur. Kegiatan operasi tim gabungan diharapkannya dapat dilaksanakan secara berkesinambungan ataupun berkelanjutan.

“Kegiatan ini kita harapkan dapat mengantisipasi hal-hal yang melanggar penyakit masyarakat. Melalui kegiatan ini, kita menghimbau masyarakat terutama orangtua agar sama-sama mengingatkan anak-anaknya yang masih pelajar untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma agama, adat istiadat maupun sosial masyarakat lainnya ,” ucapnya.

Sementara M. Lubis, sebagai salah satu tokoh masyarakat Kotanopan yang ikut razia berharap, agar operasi penyakit masyarakat itu dapat terus dilakukan secara rutin untuk mencegah berbagai potensi penyakit masyarakat.

“Operasi pekat seperti ini perlu dilakukan secara berkelanjutan. Karena salah satu tujuannya sebagai bentuk pemberian jaminan keamanan dan ketertipan bagi masyarakat. Juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang meresahkan masyarakat lainnya, ” tuturnya. (Munir Lubis).