Dampak Banjir di Ulupungkut, Saluran Irigasi dan Persawahan Warga Sekitar Hancur

Kondisi areal persawahan masyarakat di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut yang hancur akibat diterjang luapan sungai (aek) Batang Pungkut beberapa hari yang lalu atau pada Senin (13/11/2023) malam. Fhoto : Wartamandailing/ Munir Lubis).
Kondisi areal persawahan masyarakat di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut yang hancur akibat diterjang luapan sungai (aek) Batang Pungkut beberapa hari yang lalu atau pada Senin (13/11/2023) malam. Fhoto : Wartamandailing/ Munir Lubis).

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir di wilayah Mandailing Natal mengakibatkan sungai (aek) Batang Pungkut di Kecamatan Ulupungkut banjir dan meluapnya sungai meluluhlantakkan saluran irigasi serta areal persawahan masyarakat yang sudah ditanami padi.

Informasi dihimpun di kecamatan Jum’at (17/11/2023), luapan sungai (aek) Batang Pungkut yang terjadi pada Senin (13/11/2023) malam, menyebabkan kerusakan terhadap areal persawahan penduduk yang ada disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), juga memasuki pemukiman yang mengakibatkan beberapa rumah penduduk rusak.

Tingginya luapan sungai juga menyebabkan jembatan gantung (rambin) yang menjadi fasilitas penyeberangan untuk membawa hasil pertanian di Desa Tolang hanyut, lahan-lahan perkebunan masyarakat serta kolam ikan terendam banjir. Kemudian luapan air membuat ruas jalan propinsi Muarapungkut- Simpang Banyak mengalami abrasi di beberapa titik.

Hasil pantauan, areal persawahan masyarakat banyak yang hanyut akibat diterjang arus sungai Batang Pungkut dan sebagian areal tanaman padi tertimbun lumpur, pasir, tanah dan kayu-kayuan, bahkan di beberapa tempat areal persawahan sudah menjadi aliran sungai.

Ket fhoto : Kini sebagian hamparan sawah warga sudah beralih menjadi aliran sungai.

Beberapa desa yang areal persawahannya di sekitar DAS Batang Pungkut yang kondisinya sudah rusak akibat luapan sungai terdapat di wilayah Simpang Banyak, Hutapadang, Habincaran, Kelurahan Hutagodang, Alahankae, Simangambat, Tolang dan Hutarimbaru.

Areal persawahan yang terparah diterjang luapan banjir didapati dikawasan Desa Tolang. Tanaman padi yang berumur sekitar dua bulan di kawasan itu sudah rata dengan tanah akibat disapu banjir, sehingga kemungkinan besar akan menjadi fuso atau gagal panen.

Read More

Para petani di desa itu, sepertinya sudah pasrah dengan kondisi banjir yang menimpa sawah mereka. Hamparan sawah yang selama ini merupakan tumpuan harapan petani disepanjang aliran sungai (aek) Batang Pungkut, kini sudah ditutupi lumpur, sehingga tidak ada harapan lagi untuk panen di tahun 2023 ini, tentu hal ini mengancam stok beras bagi keluarga petani dan bahkan masyarakat.

Harapan petani di wilayah tersebut seketika pupus. Lahan pertanian yang berada di pinggir sungai itu sudah banyak yang berubah menjadi sungai. Tanaman padi yang kemungkinan akan menjadi fuso atau gagal penen pun harus mereka terima.

Seperti Haddad Lubis salah seorang petani di Desa Tolang, yang mengaku rusaknya areal persawahan mereka akibat terjangan luapan sungai Batang Pungkut pada Senin (13/11/2023) malam.

“Terkait dengan luas lahan areal persawahan yang rusak, pastinya saya tidak tahu. Tapi, semua hamparan yang ada di sekitar sawah saya, tanaman padinya sudah tertimbun tanah dan lumpur. Bukan itu saja, lahan areal persawahan saya pun ikut tergerus arus sungai ,” katanya.

Selain itu, lanjut Haddad, meluapnya sungai Batang Pungkut telah menyebabkan satu titi gantung menuju areal persawahan penduduk di seberang sungai Batang Pungkut hanyut.

“Paling parahnya, hampir semua irigasi di sekitar DAS Batang Pungkut ini sudah rusak, baik irigasi tradisional maupun permanen, “ungkapnya.

Ia berharap, agar pemerintah segera memberikan perhatian dan bantuan terhadap nasib mereka yang menjadi korban dampak banjir sungai (aek) Batang Pungkut yang terjadi beberapa hari yang lalu itu.

“Kalau petani seperti sudah pasrah, pasalnya kami selama ini sudah banting tulang merawat padinya, namun alam berkehendak lain. Karenanya kami berharap ada solusi agar areal persawahan masyarakat bisa kembali di fungsikan. Begitu juga dengan perbaikan saluran irigasi yang hancur sangat perlu dilakukan secepatnya, “harapnya.

Camat Ulupungkut Mawardi Lubis yang dihubungi membenarkan bahwa hampir semua areal persawahan milik warganya yang berada dipinggir sungai Batang Pungkut hancur dan rata dengan lumpur yang tertimbun bebatuan dan kayu-kayuan.

“Saya belum memiliki data pasti berapa hektar sawah warga yang rusak parah akibat banjir atau luapan sungai Batang Pungkut yang terjadi beberapa hari yang lalu, masih tahap pendataan, “tuturnya. (Munir Lubis).