Batu Besar di Badan Jalan Berhasil Disingkirkan, Warga Ucapkan Terima Kasih ke Pemda

Alat berat berupa breker atau alat berat pemecah batu, yang dikerahkan Pemkab Madina melalui Dinas PU/PR ketika memecah batu besar yang menutupi badan jalan menuju Desa Simandolam dan Muarapotan Kecamatan Kotanopan, Senin ( 27/11/2023). fhoto : Istimewa
Alat berat berupa breker atau alat berat pemecah batu, yang dikerahkan Pemkab Madina melalui Dinas PU/PR ketika memecah batu besar yang menutupi badan jalan menuju Desa Simandolam dan Muarapotan Kecamatan Kotanopan, Senin ( 27/11/2023). fhoto : Istimewa

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Warga Desa Simandolam dan Muarapotan, Kecamatan Kotanopan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU/PR), selesainya pengangkatan maupun pembersihan batu besar yang menghalangi akses jalan, kini akses menuju kedua desa itu sudah normal dan lancar dilewati kendaraan roda empat.

Ucapan terima kasih itu disampaikan Kepala Desa Simandolam Ahmad Subeir Lubis dan Kepala Desa Muarapotan Alpin di Pasar Kotanopan, Jumat (10/12/2023). Proses penghancuran batu besar yang terdapat dikawasan Adian Napal tersebut menggunakan alat berat attachment breaker atau alat pemecah batu tambahan bagi excavator.

“Alhamdulillah, keberadaan batu besar yang mengancam keselamatan pengguna jalan di bagian atas jalan menuju Desa Simandolam dan Muarapotan sudah berhasil dibersihkan dan kendaraan roda empat sudah aman melintas, “ucap Subeir.

Keduanya menceritakan, sebelum alat berat dikerahkan Dinas PU/PR Madina, ruas jalan itu sempat tertimbun tanah longsor dan tidak bisa dilewati kendaraan. Untuk mengatasi bencana tanah longsor yang menimpa badan jalan menuju kedua desa, Dinas PU/PR Madina sempat dua kali mengerahkan alat berat ke lokasi.

Pertama, Bechoe loader yang hanya mampu membersihkan material tanah yang berada di badan jalan. Sementara batu besar yang jatuh dari perbukitan tidak mampu diangkat, sehingga jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Bahkan, batu besar yang masih berada di bagian atas jalan yang kondisinya menggantung dan sangat berbahaya bagi pengguna jalan.

Warga takut melewati jalan itu, terutama di lokasi tanah longsor yang masih labil. Sebagian warga harus turun dari sepeda motornya, karena kondisi jalan masih sulit dilewati. Karena tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, banyak warga yang melintasi jalur longsor dengan berjalan kaki sejauh 3-4 kilometer menuju Pasar Kotanopan.

Beberapa hari kemudian atau tepatnya pada Minggu (26/11/2023), Dinas PU/PR Madina kembali menurunkan alat berat berupa breker atau alat berat pemecah batu, sehingga batu besar berhasil dipecah menjadi potongan-potongan kecil dan mudah dibersihkan dari atas badan jalan, sehingga para pengguna jalan tidak lagi terancam keselamatannya jika melintasi jalan itu.

Read More

“Pada hari Minggu (26/11/2023) dan Senin (27/11/2023) lalu , keberadaan batu besar yang menghalangi jalan menuju desa kami sudah berhasil disingkirkan oleh alat berat breker atau alat berat pemecah batu yang dikerahkan Pemkab Madina. Ruas jalan sudah aman dilalui kendaraan roda empat dan masyarakat juga sudah bisa beraktivitas kembali dengan normal, “jelas Kades Muarapotan Alpin.

Seperti diketahui, ruas jalan kabupaten menuju Simandolam dan Muarapotan tertimpa tanah longsor pada Rabu (08/11/2023) lalu.dikawasan Adian Napal. Tumpukan tanah longsor menutupi badan jalan cukup parah, karena selain batu-batu besar, batang kayu besar juga ikut tumbang dan menutupi badan jalan.

Jalan Simandolam-Kotanopan ini merupakan satu-satunya akses dan urat nadi perekonomian warga dua desa putus, banyaknya material longsor kala itu juga menyebabkan tiang listrik PLN tumbang mengakibatkan aliran listrik ke kedua desa mati total.

Kini jalan itu sudah bisa kembali dilalui kendaraan roda empat. Tumpukan longsor dan batu besar berada di atas jalan sudah dipecahkan, sehingga pengguna jalan tidak lagi ketakutan saat melewati jalan itu. (Munir Lubis).