2 Bersaudara Pengidap Penyakit Langka Asal Madina ini Butuh Bantuan Berobat

Akas Efendi Tanjung (kiri) mengidap penyakit langka sejak umur satu tahun, Kasi Amelia Tanjung (kanan) menderita penyakit sejak umur satu bulan, dua bersaudara mengidap penyakit langka ini asal Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Rabu (13/12/2023) fhoto : Istimewa.
Akas Efendi Tanjung (kiri) mengidap penyakit langka sejak umur satu tahun, Kasi Amelia Tanjung (kanan) menderita penyakit sejak umur satu bulan, dua bersaudara mengidap penyakit langka ini asal Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Rabu (13/12/2023) fhoto : Istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Nasib malang yang dialami Kesi Amelia Tanjung (12) Akas Efendi Tanjung (8) yang menderita penyakit langka, karena keterbatasan biaya pengobatan membuat keduanya tidak kunjung sembuh.

Dua kakak beradik itu tinggal di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Orang tuanya Jaka Efendi Tanjung (42) hanya seorang buruh bangunan dan istrinya Nirwana Nasution (34) seorang ibu rumah tangga, mereka sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah dan juga dari para dermawan.

Nirwana Nasution menuturkan, kedua anaknya itu sudah lama mengidap penyakit kulit, mereka sudah sering berobat ke bidan secara medis di puskesmas maupun cara tradisional namun tak membuahkan hasil.

“Kesi Amelia mengidap penyakit ini sejak umur satu bulan, adiknya Akas Efendi sejak umur satu tahun, sedaya mampu sudah kami lakukan, tapi belum juga sembuh, kata medis penyakit langka, “ujar Nirwana kepada Wartamandailing lewat sambungan telepon, Rabu (13/12/2023)

Dijelaskan Nirwana, kedua anaknya itu setiap hari bertahan seharian di dalam rumah, takut bermain diluar, mereka tidak bisa terkena matahari karena bisa berdampak buruk pada kulit tubuh keduanya, penyakit itu belum diketahui jenisnya, tapi semacam kelainan pada kulitnya, jika terkena sinar matahari akan membuat kulit penderita melepuh.

“Kalau kena sinar matahari kulitnya bisa melepuh, makin besar lukanya dan makin tersebar ke sekujur tubuh, “ujarnya.

Nirwana dan suaminya berharap ada bantuan dari pemerintah maupun donatur agar anaknya maksimal diobati sampai sembuh, sebab keluarga ini tak punya harta benda yang bisa dijual untuk biaya berobat kedua anaknya.

Read More

“Mudah-mudahan ada yang peduli dengan kami, saya sudah bingung mau minta tolong sapa siapa, tolong bantu kami, kami ingin kedua anak kami dapat berobat dan bisa sembuh, “harap Nirwana. (Has)