Rumah Tua Peninggalan Zaman Belanda di Kotanopan Terbakar

Rumah tua peninggalan zaman belanda di kotanopan terbakar, fhoto : Istimewa.
Rumah tua peninggalan zaman belanda di kotanopan terbakar, fhoto : Istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Bangunan tua bentuk rumah dari bahan papan yang merupakan aset Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Sumut) yang sudah lama tidak dipakai yang berada di di depan Mess Pesanggrahan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, terbakar pada Senin (01/04/2024) sekira pukul 11.00 WIB.

Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, namun para warga yang tinggal disamping bangunan tua peninggalan Belanda tersebut sudah cukup khawatir kebakaran akan merembet ke rumah mereka.

Berkat kesiapan mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang ber pos di Kotanopan atau tidak jauh dari lokasi kebakaran, dalam setengah jam berhasil memadamkan api yang melalap bangunan tua yang berada dipinggir Jalan Negara Medan- Padang itu.

Abdullah, warga Kotanopan mengatakan, api berasal dari bagian bawah bangunan. Tidak jelas sumber api, tiba-tiba ia sudah melihat asap keluar dari dalam bangunan.

Ia langsung meminta kawannya untuk menelepon mobil Damkar. Dalam waktu beberapa menit, api sudah naik kebagian dinding atap rumah. Api semakin cepat menjalar dikarenakan bangunan terbuat dari papan dan di dalamnya dipenuhi s ampah terutama kertas.

Tidak berselang lama, mobil Damkar sudah tiba di lokasi dan langsung memadamkan api. Berkat kesigapan mobil Damkar yang ber pos di Kotanopan kebakaran lebih besar bisa di hindarkan.

Kapolsek Kotanopan AKP Parsaulian Ritonga yang ada di lokasi mengatakan, bangunan yang terbakar adalah asset Provsu yang sudah lama tidak di pakai.

Read More

“Bagian yang terbakar adalah lantai, dinding dan bagian atap. Sekitar 15 menit api sudah bisa di padamkan pihak Damkar yang ber pos di Kotanopan. Tidak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan sekitar Rp. 10 juta ,” katanya.

Seperti diketahui, bangunan yang terbakar merupakan asset Pemprovsu yang dibangun pada zaman Belanda. Karena sudah puluhan tahun bangunan tidak difungsikan atau tidak ada perawatan sehingga kondisinya terancam ambruk karena rusak di makan usia. Belakangan bangunan ini sering di huni orang gila untuk tidur.

Beberapa masyarakat berharap agar keberadaan bangunan sudah selayaknya dibongkar atau ditata kembali untuk dijadikan kantor. Bangunan jangan lagi menjadi tempat sampah dan sangat mengganggu pandangan, karena berada di pusat kota.

Dahulu bangunan bentuk rumah zaman Belanda yang berada di samping BPR Kotanopan itu sempat dibuat ruang kantor oleh beberapa instansi, di antaranya Dinas Pertanian. Namun, berselang beberapa tahun terakhir, bangunan ini dibiarkan kosong dan hancur tanpa perawatan.

Saat ini, kondisi bangunan dan posisi bangunan bagian depan sudah terlihat miring atau terancam roboh, karena tiang penyangga sudah patah. Kemudian sebagian besar tiang dan papan rumah itu sudah rapuh dan keropos.

Begitu juga kaca jendela dan pintu sudah banyak yang rusak. Bukan itu saja, sebagian atap sudah tidak ada lagi. Sekeliling bangunan ditumbuhi semak belukar. Sementara di bagian dalam banyak terdapat sampah seperti kain, kertas, dan pakaian lusuh. Hampir di semua lantai berserakan pakaian dan jenis sampah lainnya.

Tidak terawatnya bangunan ini, tentunya tidak elok dipandang mata. Apalagi posisinya persis di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan Kotanopan dan tepat berada di depan pesanggarahan. Setiap orang lewat di jalan ini, pasti pandangannya tertuju pada bangunan lama ini. (Munir Lubis).