Waspada! Virus Misterius Cina Bisa Menyebar, WHO Peringatkan Rumah Sakit

Petugas memeriksa suhu badan sejumlah penerbangan dari Busan, Korea Selatan, setibanya di Bandara Hong Kong, Cina, 5 Juni 2015. Middle East respiratory syndrome (MERS) merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus. Virus tersebut pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. REUTERS

WARTAMANDAILING.COM, Jenewa – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa virus Korona yang melanda Cina memiliki potensi untuk menyebar. Menurut WHO, sejauh ini ada penularan “terbatas” virus tersebut dari manusia-ke-manusia, yakni dalam kelompok kecil keluarga.

Maria Van Kerkhove, dokter penjabat kepala unit WHO untuk penyakit menular, mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa badan dunia itu sudah memberikan panduan kepada rumah-rumah sakit di seluruh dunia soal pengendalian infeksi, kalau-kalau kasus itu menyebar.

“Ini adalah sesuatu yang masuk pada radar kami, ini bisa saja terjadi, kita perlu mempersiapkan diri,” katanya seperti dikutip dari Reuters.

Secara keseluruhan, 41 kasus pneumonia, yang merupakan gejala penyakit tersebut, telah dilaporkan muncul di Kota Wuhan, Cina bagian tengah. Sebagian besar diduga melalui paparan di sebuah pasar ikan atau makanan laut.

Satu kasus di antaranya, yakni seorang pria berusia 61 tahun diketahui berujung fatal. Sementara tujuh orang, menurut otoritas kesehatan Wuhan, masih dalam kondisi kritis hingga Sabtu lalu.

Pernyataan WHO juga dibuat menyusul seorang perempuan Cina dikarantina di Thailand karena mengalami radang misterius pada Senin 13 Januari 2020. Kasus itu merupakan yang pertama kalinya terdeteksi di luar Cina.

Menurut Kementerian Kesehatan Thailand, perempuan berusia 61 tahun itu telah dikarantina karena terdeteksi terinfeksi turunan coronavirus yang misterius. Si nenek berasal dari rombongan turis yang tiba di negeri gajah putih itu hanya beberapa hari menjelang Tahun Baru Imlek. 

Read More

Wanita itu disebut menerima perawatan dan cukup sehat untuk pulang. “Kemampuan mengidentifikasi pasien menunjukkan bahwa ada efisiensi dalam sistem pemantauan kami. Kami yakin bahwa kami dapat mengelola situasi ini,” kata Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul.(wm/tempo.co)

Related posts