Imam Besar Istiqlal: Virus Corona Bukan Azab dari Allah

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. (Foto: M Yusuf Agam - umma)

WARTAMANDAILING.COM, Jakarta – Virus corona atau Corona Virus Disease (Covid-19) telah mewabah ke lebih dari 117 negara di dunia. Jumlah kasus virus ini pun telah mencapai 119 ribu lebih. Virus ini muncul pertama kali dari Wuhan, Cina. Penyebarannya makin masif. Di Indonesia sudah ada 34 kasus yang positif terjangkit virus corona.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menegaskan muncul virus ini bukanlah azab dari Allah SWT. Menurutnya, azab hanya ditimpakan kepada orang kafir. Sementara musibah bisa menimpa siapa saja. Oleh karena itu, tak relevan bila mengaitkan virus corona karena azab dari Allah SWT.

Menurutnya, dalam Al-Qur’an memang tertulis adanya musibah, bala, dan azab. Namun dalam sebuah hadis, azab sudah tidak ada lagi setelah doa dari Rasulullah SAW dikabulkan.

“Saya ingin mengatakan bahwa dalam hadis Nabi, azab sudah tidak ada lagi setelah doa Rasulullah dikabulkan. Yang muncul nanti musibah dan bala,” kata Nasaruddin Umar kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).

Ia menambahkan azab hanya ditimpakan oleh Allah SWT kepada orang kafir, sementara musibah bisa ditimpakan kepada siapa saja dan di mana saja. Ia lalu mengkaitkan dengan sebuah hadis Rasulullah SAW.

“Kalau azab hanya menimpa orang kafir, tidak menimpa orang beriman. Tapi kalau musibah, dua-duanya kena, siapa yang lengah dia kena, sama dengan bala. Karena itu kita jangan anggap (Virus Corona) ini adalah azab,” ucapnya.

Nasaruddin merujuk dari firman Allah dalam Al-Qur’an, serta hadis Rasulullah SAW mengenai istilah azab ini. 

Read More

“Definisi azab dalam Al-Qur’an diciptakan kepada umat terdahulu. Doa Rasulullah inilah yang dianggap harus bersyukur kepada Nabi, tidak akan ditimpakan azab lagi kepada umat. Ini ada hadisnya,” katanya.

(sumber berita: M. Yusuf Agam – umma)