Kisah Tragis Ibu Malijah, Hidup Sebatang Kara dan Kini Digerogoti Kanker Ovarium

Butuh uluran tangan dermawan, Ibu Malijah hidup sebatangkara dan kini digerogoti penyakit kanker ovarium [fhoto: Syahren]

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sungguh miris mendegar nasib Malijah, ibu yang berusia 51 tahun warga Kelurahan Pasar Hilir, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Ia merigis kesakitan akibat penyakit kanker ovarium stadium 4 yang dideritanya.

Ibu malang ini tak hanya menderita kanker, tapi juga menjalani penderitaan seorang diri tanpa ditemani sanak keluarga, kondisi tubuh Malijah kini sangat memprihatinkan, perutnya membengkak seperti ibu yang sedang mengandung sembilan bulan.

Sebelumnya, wanita yang ditinggal wafat suaminya ini sempat mendapatkan perawatan pada tahun 2021 di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. M Djamil Padang.

Meski sudah dilakukan operasi namun penyakit yang dideritanya tak juga kunjung sembuh dan kini semakin bertambah parah.

“Sejak menjalani pengobatan tahun lalu, saya tidak pernah lagi memeriksakan ulang ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya,” ujar Malijah kepada awak media di kediamannya, Jumat (19/8/2022) malam.

Malijah menceritakan, selama mengidap penyakit dirinya sudah sempat jual rumah miliknya, uangnya dipergunakan untuk biaya berobat dan melunasi hutang sebelumnya.

“Hasil jual rumah sudah habis terpakai untuk biaya berobat, namun kini penyakit semakin hari makin membengkak, saya tidak tau lagi harus bagaimana,” ucapnya lirih.

Read More

Kini, Malijah hanya bisa bersabar lantaran kian hari kondisi kanker menggerogoti tubuhnya yang semakin parah.

“Beberapa bulan terakhir ini saya tidak bisa lagi kerja, kupaksakan diri menjahit pesanan konsumen, tubuh ku gemetar dan keringat dingin,” terangnya.

Diketahui, suaminya almarhum Khoiruddin meninggal dunia pada tahun 2016 lalu akibat menderita penyakit kanker juga. Selama membina rumah tanggga dirinya dan suami tidak dikarunia keturunan.

“Anak dan suami aku tak punya, terkadang bila malam tiba rasa takut sering menghampiri, bahkan berpikir apabila tiba waktunya nanti aku dipanggil sang pencipta, siapa yang akan mengetahui nantinya bahwa aku telah berpulang, terbaring kaku sendiri disini,” ujar ibu sebatangkara ini.

Dengan adanya kondisi Malijah ini, diharapkan kepada pemerintah dan juga para dermawan untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta juga biaya pengobatan ibu pengidap penyakit kanker ovarium stadium 4 tersebut. (Syahren)

Related posts