Astaghfirullah, 3 Kasus Penderita Akut di Madina Penting Penanganan Khusus

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Dilaporkan dalam satu hari, tiga penderita penyakit akut di Mandailing Natal, mendesak segera ditangani, kondisi mereka sungguh menyedihkan. Astaghfirullah. Na’udzubillah.

Seorang petani atau pekebun warga Desa Gading Bain, Kec. Kotanopan, Kab. Mandailing Natal, menanggung penyakit yang di deritanya selama enam bulan tidak bisa berobat lantaran tak punya biaya, kondisi ibu dua anak ini cukup memperhatikan.

Namanya Sawiyah, 40, mengidap penyakit
sirosis hepatitis, dalam kondisi sangat lemah, badan kurus kering, perut membesar. Saat ini sudah ditangani pihak dokter RSUD Panyabungan, setelah masuk IGD, Sabtu (4/6/2023) sekira pukul 22.00.

Informasi diperoleh, sirosis hati adalah kondisi di mana organ hati dipenuhi jaringan parut, sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal.

Sebelumnya, begitu mendengar kondisi warga Desa Gading Bain, Kotanopan, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution langsung perintahkan pihak forkopimcam Kotanopan segera membawa ibu itu ke rumah sakit umum agar segera mendapat penanganan secepat mungkin.

Kepada wartawan Minggu (5/6/2023), Camat Kotanopan Pangeran Hidayat menjelaskan, dia baru tahu Sawiyah dalam kondisi terbaring perut membesar, malah belakangan diketahui dari warga ibu tersebut sudah mengidap penyakit sejak tiga tahun lalu.

Informasi diterima Camat Kotanopan, Sawiyah diobati secara berkala. “Kan, pake BPJS. Namun persoalannya ada pada biaya hidup dan pendamping yang harus ditalangi.”ujar camat.

Read More

Tapi, Pangeran Hidayat sebagai Camat Kotanopan, mengakui merasa bersalah tidak memaksimalkan pengobatan warga. Dia malah kaget melihat kondisi Sawiyah dalam kondisi seperti itu sudah menderita tiga tahun lamanya.

Namun, Pangeran mengaku tak tahu, Sawiyah enam bulan belum diobati karena ketiadaan biaya. “Tapi, bagaimana pun, ini harus diperbaiki ke depan, biarpun sebelumnya selalu mengingatkan agar memaksimalkan pelayanan publik seperti diamanahkan Pak Bupati dan Ibu Wabup,” ujar Pangeran.

Begitu mendengar kondisi ini, pihaknya langsung berkordinasi dengan Pemkab Madina, kemudian di instruksikan Bupati untuk segera membawa pasien ke RSUD Panyabungan agar mendapat penanganan medis se-segera mungkin.

Terpantau, Camat Kotanopan Pangeran Hidayat, Kapolsek Kotanopan Parsaulian Ritonga, Kepala Puskesmas Kotanopan dr Saleh Usman Parinduri dan Danramil, membawa pasien ke RSUD Panyabungan. Di ruang IGD, tampak Wakil Ketua Baznas Madina Amir Mahmud.

Menjawab pertanyaan dokter saat pemeriksaan kondisi pasien di ruang IGD, Denan Nasution (suami Sawiyah) menjawab, pasien sudah enam bulan tidak berobat lantaran tak punya biaya. Denan, menurut camat, bekerja dompeng (pertambangan rakyat).

3 Penderita 1 Hari

Sejumlah warga di Madina mengaku sangat miris. Salah satunya, Presiden Ikatan Pemuda Mandailing (IPM) Tan Gozali Nasution, yang hari ini mendapat laporan 3 warga menderita penyakit akut itu dari berbagai daerah di Madina.

“Hari ini, saya mendapat informasi disampaikan ke saya menderita dua warga menderita sakit akut, di Desa Jambur, Kec. Panyabungan Utara dan satu warga kelurahan Panyabungan II, Kec. Panyabungan. Dilaporkan dalam satu hari ini ada tiga orang. satu orang menderita sakit akut di Desa Gading Bain, Kec. Kotanopan, kini sedang ditangani di RSUD Panyabungan.

“Sebelumnya, saya sering mendapat informasi warga menderita penyakit akut di berbagai kawasan di Madina, karena umumnya persoalan ketiadaan biaya.”ujar Tan.

Menurut Tan Gozali, seharusnya, semua aparat di desa sejak jauh-jauh hari sudah melakukan pendataan dan pemantauan kondisi masyarakat di desa masing-masing, kemudian dikordinasikan ke pihak kecamatan untuk mengambil langkah antisipasi.”ujarnya.

“Kita berharap, ada upaya maksimal dilakukan, sehingga tidak terulang dan terulang lagi kejadian yang serupa. Apalagi, Bupati dan Wakil Bupati sejak awal sudah mengingatkan, agar semua aparatur untuk memaksimalkan pelayanan publik.”ujar Tan Gozali.

Lanjut, Kata Tan Gozali, seharusnya pihak desa (termasuk bidan desa, puskesmas) dan pihak yang berkaitan dengan pelayanan publik, benar-benar dimaksimalkan. Kalau memang dalam kondisi sangat darurat, mungkin bisa dikordinasikan ke pihak Baznas, misalnya pihak Baznas apa bisa membantu.

“Ayolah kita bergerak, bersama-sama. Dari semua sektor untuk melihat kondisi masyarakat sebenarnya. Jangan berita viral dulu baru bergerak.”ujar Tan Gozali Nasution. (Syahren)