Harimau Muncul Lagi di Desa Pastap : BKSDA Sumut Pasang Kandang Jebak

BKSDA Sumatera Utara bersama jajaran Balai Taman Nasional Batang Gadis, KPH Wilayah VIII Kotanopan, TNI, kepolisian, aparat kecamatan dan aparat desa bergerak memasang kandang jebak di kebun milik warga, Senin (5/6/2023) fhoto : istimewa.
BKSDA Sumatera Utara bersama jajaran Balai Taman Nasional Batang Gadis, KPH Wilayah VIII Kotanopan, TNI, kepolisian, aparat kecamatan dan aparat desa bergerak memasang kandang jebak di kebun milik warga, Senin (5/6/2023) fhoto : istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Binatang jenis harimau dikabarkan muncul lagi di kebun milik warga di Desa Pastap Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal, untuk pengamanan dan penyelamatan satwa itu, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara turun tangan dengan memasang kandang jebak dan memberikan imbauan ke masyarakat sekitar.

Informasi berhasil dihimpun di Desa Pastap Senin (5/6/2023 ) malam, kemunculan harimau di desa itu sempat terlihat jelas seorang warga bernama Bahrin (55) pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB yang sedang istirahat di gubuk kebun miliknya di wilayah Aek Bonban atau sekitar 40 meter dari desa tersebut.

Tiba-tiba ia mendengar suara ayam peliharaannya berlarian dari kandangnya. Kontan saja, Bahrin keluar dari pondoknya dan menaiki pohon untuk melihat apa yang sedang terjadi atau binatang yang membuat ayam peliharaannya lari ketakutan.

Alangkah terkejutnya Bahrin melihat ayam peliharaannya dikejar binatang jenis harimau. Menurutnya, binatang buas harimau yang terlihat itu agak besar, badannya agak kurus namun sepertinya agak pincang. Lanjut Bahrin, begitu tidak berhasil menangkap ayam, harimau itu pun pergi, sedangkan Bahrin langsung pulang dan memberitahukannya ke aparat desa dan seterusnya dilaporkan ke pihak terkait.

Kepala Desa Pastap Muhammad Raja Lubis yang dihubungi mengatakan, munculnya binatang harimau di wilayah kebun warga desanya diketahui mulai tiga hari lalu atau pada Sabtu 3/5/2023). Saat itu, beberapa warga melihat jejak harimau di kebun milik mereka yang berjarak satu kilometer dari desa. Lantas temuan jejak harimau ini di laporkan ke pemerintah kecamatan, Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) dan BKSDA Sumut.

Selanjutnya, Minggu (4/5/2023) sekitar pukul 16.00 Wib, warga desa yang bernama Bahrin melihat harimau tersebut mengejar ayam di kebun miliknya. Kemunculan harimau ini juga langsung dilaporkan ke pihak terkait, sebab sudah membuat warga resah. Sudah lebih tiga hari warga tidak berani beraktivitas ke kebun miliknya.

“Untuk menghindarkan hal-hal yang tidak di inginkan, Senin ( 5/6/2023 ), tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara didukung jajaran Balai Taman Nasional Batang Gadis, KPH Wilayah VIII Kotanopan, TNI, kepolisian, aparat kecamatan dan aparat desa berserta seluruh pihak yang terkait langsung bergerak memasang kandang jebak di kebun milik warga berjarak sekitar 50 meter dari desa dan tujuannya untuk keselamatan warga dan binatang harimau tersebut ,” ujarnya.

Read More

Sementara Kepala Seksi PTN Wilayah II Kotanopan Balai Taman Nasional Batang Gadis Mahnafruzar yang dihubungi mengatakan tujuan pemasangan kandang jebak ini untuk pengamanan dan penyelamatan satwa.

“Harimau yang berkeliaran di kebun milik warga agar tidak di ganggu masyarakat. Harimau masuk kebun warga memang membuat masyarakat resah, tapi bukan berarti boleh membunuh harimau . Jadi untuk keselamatan warga dan harimau di pasang kandang jebak.”ucapnya.

Mahnafruzar juga menghimbau masyarakat agar tidak memasang jerat atau jebakan untuk babi atau hewan lainnya. Sebab, hal itu bisa mengundang datangnya harimau. Harimau mencari mangsa di mana-mana, jadi kalau ada mangsa yang terjerat, harimau akan datang dan akan masuk ke kebun milik warga.

Selain itu, ia juga berharap kalau ada yang melihat keberadaan harimau agar segera melakukan koordinasi dengan pihak BKSDA Sumut, Balai TNBG dan pihak terkait untuk penanganan selanjutnya.

“Kita jangan membuat keputusan sendiri yang bisa merugikan warga dan binatang harimau itu sendiri. Sebab, harimau merupakan binatang yang dilindungi.”terangnya.

Sedangkan Camat Tambangan Muslih yang dihubungi di Desa Pastap membenarkan pihak BKSDA Sumut dan Balai TNBG sedang memasang kandang jebak. Karena kemunculan binatang harimau di wilayah ini memang meresahkan warga, sudah hampir tiga hari warga tidak berani ke kebun.

“Bukan itu saja, sekolah SD di desa ini sempat diliburkan hari Senin (5/6/2023) karena warga takut dengan kemunculan harimau tersebut. Mudah-mudahan dengan dipasangnya kandang jebak ini membuahkan hasil, warga kembali merasa aman begitu juga satwa tersebut terselamatkan.”tuturnya. (M.Lubis).