Geram Peredaran Narkoba Marak di Pidoli Lombang, Warga Amankan 7 Orang Terduga Pengguna

Masyarakat Pidoli Lombang menyisir tempat peredaran Narkoba, dan mengamankan tujuh orang terduga pengguna dan pengedar Narkoba. Kamis (11/5/2023) malam. fhoto : Istimewa.
Masyarakat Pidoli Lombang menyisir tempat peredaran Narkoba, dan mengamankan tujuh orang terduga pengguna dan pengedar Narkoba. Kamis (11/5/2023) malam. fhoto : Istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Warga Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Geram, kini warga semakin resah dengan maraknya peredaran narkoba jenis sabu-sabu di wilayah tersebut, warga berharap pihak kepolisian polres Madina dapat memberantas para pengedar dan pengguna yang sudah sangat meresahkan masyarakat.

Dalam rekaman video yang beredar, Ahmad Syukur warga setempat menyebutkan, kalau para pengguna narkoba di kampungnya itu semakin banyak bukan hanya pengguna dikalangan dewasa, bahkan merambah ke anak muda dan pelajar sudah menjadi pecandu narkoba.

“Malam ini masyarakat Pidoli Lombang menyisir tempat peredaran Narkoba, kini kami telah mengamankan terduga pengguna dan pengedar sabu-sabu.”ujarnya Sukur dalam keterangan video, Kamis (11/5/2023) sekira pukul 02.Wib dini hari.

Lanjut Syukur, kami meminta kepada Kapolres Madina agar benar-benar memberantas peredaran narkoba dari wilayah Kabupaten Mandailing Natal.

“Masyarakat Pidoli telah bergejolak, karena banyaknya pengedar dan pemakai sabu-sabu bebas berkeliaran.”sebutnya dalam video yang tampak ramai di ruang balai desa.

Terpisah, Ahmad Husein Borotan menceritakan, berawal sekira pukul 12 malam masyarakat melaporkan adanya warga dari luar kampung yaitu tiga orang masuk dengan berboncengan sepeda motor yang melintas menuju pondok, tempat yang diduga biasanya di gelar pesta narkoba.

“Pertama kita amankan seorang laki-laki dengan membonceng dua perempuan yang menuju ke TKP, selang beberapa menit kemudian datang dua orang laki-laki lagi dengan mengendarai sepeda motor.”ujar Husein.

Read More

Kelima warga luar itu diamankan dan dibawa ke balai desa, dari keterangan kelimanya, mereka ingin ketemu dengan warga kita yang diduga itu orang bandar narkoba, kemudian dari balai desa, kita mencoba menghubungi terduga bandar lewat handphone dari salah satu yang kita amankan warga luar itu.

“Ketiga kalinya dihubungi, warga kita seorang laki-laki yang diduga bandar itu mengangkat telepon, tapi yang menjawab seorang perempuan.”jelas Husein.

Lanjut Husein, warga pun bergerak cepat dengan puluhan massa menuju pondok tempat pesta narkoba yang dimaksud, lokasi dikepung dan disana warga menemukan seorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim sedang berada di sungai tengah malam buta.

“Di pondok ditemukan bong alat hisap sabu yang diduga baru saja digunakan, kedua pasangan yang bukan muhrim ini kita amankan di sungai, laki-lakinya hanya mengenakan kain sarung, sementara si perempuan mengaku tidak memakai celana dan alasannya mau mandi padahal hari sudah jam 2 malam, keduanya diduga baru usai bertempur.”ujarnya.

Maraknya pengguna dan peredaran narkoba yang bahkan sudah mengarah kepada prostitusi belakangan ini diwilayah mereka, malam itu warga pun membakar pondok dan membawa keduanya ke balai desa untuk dikumpulkan dengan lima orang yang sebelumnya sudah diamankan.

“Dalam penggerebekan itu, ada warga kami yang berinisiatif menghidupkan sirene di mesjid tegah malam itu, ratusan masyarakat pun membanjiri balai desa, sebagian warga meluapkan kekesalan dengan melempari terduga pengguna dan pengedar sabu dan oknum pelaku prostitusi yang sudah berada di kantor balai desa itu.”ungkapnya.

Dijelaskan, pihak kepolisian Polres Mandailing Natal langsung turun ke balai Desa untuk mengamankan dan menjaga kekondusifan yang terjadi di masyarakat.

“Saat ini ke tujuh orang yang diduga pengguna dan pengedar sabu-sabu yang kita amankan itu sudah dibawa ke Polres Madina untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.”tutup Husein. (Syahren)

Related posts