WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Aksi Aliansi Mahasiswa, Pemuda, dan Masyarakat Reformasi Madina di depan Kantor Bupati Mandailing Natal, Senin (3-11-2025), menarik perhatian publik. Dalam aksi tersebut, mahasiswa membentangkan spanduk dan menghadirkan replika pocong sebagai simbol kekecewaan terhadap kinerja pemerintah daerah.
Aksi ini digelar oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kemahasiswaan di Madina. Mereka menilai pemerintah daerah tidak serius menangani berbagai persoalan masyarakat, mulai dari masalah perkebunan, alih fungsi kawasan hutan mangrove menjadi perkebunan sawit, hingga minimnya transparansi dana CSR perusahaan, serta keabaian terhadap kesejahteraan rakyat.
“Kami membawa replika pocong ini sebagai lambang matinya nurani pemerintah terhadap penderitaan rakyat,” ujar salah satu orator aksi di sela-sela demonstrasi.
Dalam orasinya, para mahasiswa menuntut transparansi dana CSR perusahaan, meminta ukur ulang seluruh HGU perkebunan sawit, serta mendesak pemerintah daerah untuk merealisasikan kebun plasma di wilayah Pantai Barat.
Mahasiswa juga menuntut keadilan dan kepastian yang mereka nilai seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Saipullah Nasution.
Sementara itu, aparat kepolisian terlihat berjaga di sekitar lokasi aksi untuk menjaga ketertiban. Hingga aksi berakhir, kegiatan berlangsung kondusif tanpa insiden berarti.
Pihak pemerintah daerah hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi terkait aksi protes dan simbolisasi replika pocong yang dibawa mahasiswa tersebut. (Has)
