Kiat Pemkab Tapsel Hadapi Pandemi Covid-19

(Foto: Dokumentasi Humas Pemkab Tapsel)

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H Syahrul M. Pasribu, SH membagi pengalamannya dalam mencegah penyebaran covid-19 di Tapsel. Kegiatan yang berlangsung dengan webinar melalui aplikasi Zoom di laksanakan di Gedung Aula Sarasi II Kantor Bupati Tapanuli Selatan.

Sebagai salah satu narasumber dalam acara seminar “Pemimpin di Badai Pandemi, Sumatera Utara Bangkit”, Bupati Tapsel menjelaskan tentang pola yang ditempuh Pemkab Tapanuli Selatan dalam menghadapi wabah covid-19.

Setelah pemerintah pusat menetapkan bahwa virus corona adalah bencana non alam yang harus segera ditangani, dengan sigap Pemkab Tapsel pada tanggal 16 Maret sudah melakukan pertemuan di tingkat OPD dan kecamatan yang hasilnya menetapkan status tanggap darurat dan membentuk gugus tugas, dilanjutkan dengan tindakan penerapan belajar dari rumah bagi murid sekolah mulai tanggal 21 Maret 2020 hingga saat ini.

Bupati mengatakan, untuk percepatan penanganan wabah tersebut, Bupati Tapsel menginstruksikan untuk membuka posko diseluruh kecamatan yang dipusatkan di setiap puskemas dan diaktifkan 24 jam, demikian juga halnya terhadap pos chek point di setiap pintu masuk ke wilayah Tapsel.

“Begitu juga di gugus tugas, relawan covid yang ada di setiap desa dan Kelurahan di seluruh kecamatan juga mendirikan pos di desa / kelurahan masing – masing. Sampai di pertengahan April gugus tugas di Tapsel semakin kami perkuat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan, melibatkan seluruh forkopimda sebagai wakil ketua dalam gugus tugas dan pimpinan OPD memiliki tanggung jawab terhadap kecamatan yang menjadi binaannya,” ucapnya, Selasa (23/06/2020).

“Inilah kegiatan yang selalu di lakukan Pemkab Tapsel, menghadapi keadaan itu kita tidak boleh larut dan pasrah dalam menghadapi covid-19, tetapi harus terus berupaya mencegah penyeberannya. Setelah ada istilah new normal life atau tatanan hidup baru, dengan para Forkopimda secara bersama – sama sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan para pemangku kepentingan yang ada termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat serta tokoh pemuda dalam menyongsong tatanan hidup baru,” terang Syahrul.

Bahkan disampaikannya, aksi itu merupakan salah satu cara untuk melibatkan seluruh elemen dalam mengedukasi, mensosialisasikan dan mensimulasikan tatanan hidup baru di tengah masyarakat hidup produktif namun aman terhadap wabah covid sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan sosial ekonomi, sosial keagamaan dan kegiatan sosial lainnya dengan terus menerapkan protokol kesehatan.

Read More

Sehingga kedepannya masyarakat kita terbiasa dengan memakai masker dan selalu cuci tangan serta jaga jarak dalam setiap aktifitas dan menghindari keramaian bila tidak terlalu penting sehingga menjadi budaya baru di tengah masyarakat.

“Pada sektor kesehatan, kita telah membenahi Rumah Sakit Sipirok utamanya ruang isolasi walaupun Rumah Sakit kita ini bukan Rumah Sakit rujukan, menyiapkan rumah karantina dan memenuhi kebutuhan puskesmas dalam menangani wabah covid ini,” tuturnya.

Selain itu, pada sektor ekonomi, juga akunya sudah memberdayakan UMKM untuk ikut berperan seperti dalam pembuatan masker memakai bahan batik dan tenun yang merupakan produk unggulan daerah kita sehingga mereka tetap produktif ditengah pandemic ini.

“Begitu juga halnya di sektor pangan tetap kita kawal karena hampir 80 % masyarakat kita adalah petani. Sebagai informasi, Tapsel juga merupakan salah satu penyanggah/ penyedia pangan di Sumatera Utara, pada tahun 2019 Tapsel menghasilkan produk untuk beras 137 ribu ton, sementara kebutuhan beras kita hanya 38 ribu ton sehingga Tapsel surplus beras sebesar 65 %, ” jelas Syahrul.

Related posts