BPJS Menunggak, Warga Miskin Penderita Kanker Rahim Tidak Dapat Berobat

Misna Lubis (48) warga Desa Malintang, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Madina penderita kanker rahim butuh uluran tangan (foto: Istimewa)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Misna Lubis (48) warga Desa Malintang, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), hanya bisa pasrah dengan penyakit kanker rahim yang dideritanya.

Kondisi kesehatanya makin memburuk, pasalnya sejak dua tahun terakhir dia tidak bisa berobat dikarenakan BPJS yang dia miliki sedang menunggak akibatnya tidak berlaku lagi.

Saat ditemui awak media, Kamis (14/10/2021) di rumahnya, terlihat wajah Misna Lubis menahan perihnya sakit yang dideritanya.

“Saya sudah hampir dua tahun tidak lagi berobat, dikarenakan BPJS yang saya miliki tidak terbayar, sehingga Kartu Indonesia Sehat (KIS) ini tidak berlaku lagi,” tutur ibu enam anak itu.

Dijelaskannya, mulanya, kanker rahim yang dideritanya sudah berjalan sekitar lima tahun, dan dua tahun yang lalu saat BPJS Misna Lubis masih aktif, dirinya sempat dirawat dan dikorek di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Medan.

“Sejak saat itulah sampai sekarang saya nggak pernah berobat lagi,” tutupnya.

Wahab (54) suami Misna Lubis diketahui hanya seorang pekerja sebagai buruh pendodos karet, ia mengakui dengan kondisi saat ini, jangankan untuk membiayai operasi besar, untuk membayar premi BPJS istrinya agar dapat digunakan lagi, dirinya sudah tak mampu lagi.

Read More

Wahab mengatakan, upaya pengobatan serta kesembuhan istrinya, ia sudah menempuh segala cara, baik pengobatan secara medis maupun dengan pengobatan secara alternatif.

“Harta saya tak punya untuk dijual, agar ada biaya pengobatan, adapun rumah tempat tinggal kami ini karena adanya program bantuan bedah rumah beberapa tahun lalu,” ungkapnya.

Ia menceritakan, kondisi istrinya semakin memburuk, perutnya kian membesar, saat ini istrinya tidak dapat bekerja. Sebab, setiap melakukan pekerjaan, istrinya Misna Lubis sering mengalami sesak napas.

“Saya memohon kepada siapa saja, baik pemerintah ataupun dermawan yang mempunyai rezeki yang lebih untuk dapat membantu biaya pengobatan istri saya, terus terang saya sangat butuh,” kata Wahab dengan raut wajah sedih.

Informasi yang dihimpun, tagihan atau tunggakan BPJS milik Misna Lubis mencapai kurang lebih Rp. 3 juta an. Saat ini, Wahab hanya penerima upah dari profesinya sebagai buruh pendodos karet. Ia berharap ada yang bisa membantu meringankan bebannya untuk biaya operasi dan pengobatan istrinya.

Bagi saudara yang ingin berbagi kasih dengan keluarga yang tergolong kurang mampu ini, silahkan donasikan bantuan melalui rekening BRI: 534001005815520 atas nama Misna Lubis. (Syahren)

Related posts