Seorang Siswa SD di Madina Diserang Seekor Monyet dengan Brutal

Diserang monyet, siswa kelas ll SD Negeri 043 Muara Batang Angkola dirujuk warga ke rumah bidan Desa huta godang muda (foto: istimewa)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Seorang anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) diserang seekor monyet dengan brutal di kawasan hutan dusun Sibarebe, Desa Muara Batang Angkola, kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Peristiwa naas itu terjadi ketika bocah inisial J siswa kelas II di SD Negeri 043 Muara Batang Angkola berangkat ke sekolah pada Jumat 7 Oktober 2022 sekira pukul 06.20 WIB.

Menurut penuturan warga, saat J sedang menuju sekolah, monyet tersebut turun dari atas sebuah pohon lalu mencakar dan menggigit J dengan brutal. Kejadian itu sekitar 500 meter dari rumah kediamannya.

J yang mendapat serangan monyet seketika menjerit, setelah mendengar jeritan itu ayahnya langsung berlari untuk menyelamatkan anaknya.

“Atas insiden tersebut, siswa SD ini mengalami luka robek disekujur tubuhnya,” kata Wira saat dihubungi Sabtu (8/10/2022).

Warga yang mengetahui bersama keluarganya langsung melarikan bocah SD tersebut ke bidan setempat guna untuk mendapatkan perawatan.

“Warga bersama keluarga melarikan bocah SD tersebut ke bidan setempat guna mendapatkan pengobatan luka gigitan monyet ganas ini,” ujarnya.

Read More

Wira menyampaikan, monyet yang menyerang bocah SD laki-laki tersebut merupakan monyet tunggal yang selalu berkeliaran di kawasan itu.

Selain itu, Wira merasa kesal terkait keberadaan monyet dan jauhnya akses sekolah bagi warga masyarakat dusun seberang batang gadis yang merupkan anak Desa Muara Batang Angkola tersebut.

“Setiap hari sekolah, sebanyak 60 siswa SD dan SMP dari lima dusun yang terdapat di wilayah itu berjalan kaki melintasi hutan dengan jarak sekitar 2-3 Km. Setiap diperjalanan mereka terancam diserang binatang buas, selain binatang buas, para siswa sekolah dari areal itu juga kerap terancam hanyut karena untuk bisa sampai ke sekolah mereka harus menyeberangi sungai Batang Gadis,” pungkasnya.

Diketahui, warga yang bermukim di kawasan pengunungan yakni dusun Sibarebe sekitar 20 KK, dusun Tor Pulo 18 KK, Lubuk Sihim 30 KK, Pasir bolak 23 KK dan PKB 15 KK. Kelima dusun tersebut merupakan anak Desa Muara Batang Angkola, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina.

Warga berharap, baik pemerintah kabupaten Madina dan provinsi Sumatera Utara (Sumut) atau Kementerian Pendidikan sudah sepantasnya mendirikan sekolah filial di dusun mereka. (Syahren)