Kisah Pilu Kakek Sebatang kara, Sakit-Sakitan Tinggal Dirumah Reot di Dusun Siurabot

Kisah Pilu kakek Sebatang kara Sakit-Sakitan, Warta Mandailing saat berkunjung ke dusun Siurabaot, Desa Siobon Julu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sabtu (9/7/2023). Miris. Fhoto : Warta Mandailing.
Kisah Pilu kakek Sebatang kara Sakit-Sakitan, Warta Mandailing saat berkunjung ke dusun Siurabaot, Desa Siobon Julu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sabtu (9/7/2023). Miris. Fhoto : Warta Mandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Kakek Asri Nasution (61) sudah sekitar enam tahun menderita sakit-sakitan, selama itu pula ia tidak bisa mencari makan untuk dirinya sendiri. kakek pria ini mengidap penyakit dan hidup sebatangkara tinggal dirumah reot, rumah kecil itu satu sisi tak ada dinding dengan beratapkan tenda seorang diri tanpa adanya keluarga yang menemani.

Hal ini ditemukan Warta Mandailing saat berkunjung ke dusun Siurabaot, Desa Siobon Julu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sabtu (9/7/2023). Miris, sudah selayaknya usia senja merupakan waktu bagi seseorang untuk menikmati masa tuanya bersama keluarga.

Namun itu tidak berlaku bagi Kakek Asri yang tinggal seorang diri di rumah dindingnya terbuat dari anyaman bambu, rumah berada ditepi jalan dusun tepatnya di pinggir jurang di dusun Siurabaot, Desa Siobon Julu, sehari-hari Kakek Asri hanya bisa pasrah menghabiskan waktu dengan terbaring sendirian dirumahnya.

Pria tua ini sehari-hari tinggal di sebuah gubuk kecil dan reot, tanpa sekat antara ruang tidur dan dapur semua jadi satu dengan kondisi tidak layak huni yang terletak di pinggiran dusun.

Hidup Sebatang kara, tanpa adanya keluarga yang menemani, Meski sakit. Asri Nasution (61) warga Desa Siobon Julu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus berjuang dan meratapi hidup sendirian yang begitu memilukan.

Kehidupan Asri Nasution benar-benar memprihatinkan. Untuk makan sehari-hari saja, ia hanya mengandalkan belas kasihan dari warga sekitarnya.

Kakek Asri harus menerima dan menjalani rasa pahit dari kehidupan, di usianya yang sudah senja dan sakit-sakitan, ia hanya bisa menjalani kehidupan hari demi hari tanpa adanya sanak dan saudara yang mendampingi.

Read More

Diketahui sebelumnya, Asri dulunya seorang pengemis yang biasa keliling bersama adik kandungnya, namun sudah sepuluh tahun terakhir ini, Asri ditinggal pergi adiknya merantau tanpa ada kabar hingga saat ini.

Pj Kepala Desa Siobon Julu Abdul Azis mengaku, jika warganya itu sudah lama mengalami sakit pinggang. Dan Ia juga membenarkan Kakek Asri hidup seorang diri tanpa adanya yang menemani.

Kabarnya Kakek Asri dulu terjatuh saat memanjat pohon, namun hingga sampai saat ini sakitnya tidak pernah sembuh,” kata Azis kepada Warta Mandailing Senin, (10/7/2023).

Terkait rumah kakek Asri, Pj Kades menyampaikan, pihaknya tidak tinggal diam, aparat desa sudah membeli beberapa lembar triplek untuk dinding rumah kakek Asri tersebut.

“Kita sudah membeli beberapa lembar triplek, aparat desa sudah mengangkutnya kesana, kalau tidak ada halangan hari ini triplek dipasangkan untuk dinding rumah kakek itu.”ujar Azis.

Terkait kondisi kakek Asri, Pj Kades menjelaskan, untuk beraktivitas sehari-hari, kakek bisa merangkak dan merosot di tanah, disebabkan ia tak bisa lagi berdiri seperti sedia kala, beberapa tahun yang lalu ia jatuh dari pohon hingga kini pinggangnya bermasalah.

“Sedaya mampu kita bantu warga membutuhkan. Dana Desa kita salurkan, selain itu, warga juga ikut memberikan bantuan, pada hakekatnya semua warga Desa Siobon peduli atas kondisi kakek Asri yang tinggal sebatang kara.”tutupnya. (Syahren)