WARTAMANDAILING.COM, Padangsidimpuan – Dalam penggeledahan yang dilakukan Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kediaman Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup (DNG) Akhirun Piliang, di Jalan Endamora, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, pada Jumat (4/7/2025) diamankan sejumlah dokumen penting yang diduga terkait penyidikan kasus OTT mantan Kadis PUPR Sumut.
Penggeledahan yang berlangsung sejak sekira pukul 10.00 WIB hingga menjelang siang tersebut, penyidik menyisir empat ruangan di rumah dua lantai milik Akhirun.
Terlihat penyidik membawa keluar tiga koper besar yang diduga berisi barang bukti dokumen data aliran dana terkait sejumlah proyek strategis yang dikerjakan PT DNG di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).
PT DNG diketahui kerap memenangkan tender proyek jalan dan infrastruktur lainnya, beberapa di antaranya kini disorot karena mengalami kerusakan meski baru selesai dikerjakan.
Kepala Lingkungan III, Dambon Siregar, yang turut mendampingi penggeledahan, menyampaikan bahwa tim KPK juga menyambangi rumah yang diyakini sebagai pusat aktivitas PT DNG yang berlokasi tak jauh dari rumah Akhirun.
“Tim KPK memeriksa seluruh ruangan di dalam rumah. Yang mereka bawa antara lain satu unit iPhone dan sebuah buku catatan keuangan,” kata Kepala Lingkungan 3, Dambon Siregar, yang turut menyaksikan proses penggeledahan tersebut.
Disebutkan, dari lokasi penggeledahan, penyidik menyita beberapa barang yang diyakini berhubungan dengan penyidikan, antara lain sebuah buku catatan berwarna hitam, sebuah unit iPhone 7, serta berkas catatan tangan mengenai penerimaan uang.
“Ketiga item tersebut yang saya lihat langsung diamankan oleh tim KPK,” jelas Dambon.
Selain itu, penyidik juga memanggil seorang tukang kunci untuk membuka beberapa ruangan dan laci, namun tidak ditemukan ruang tersembunyi atau tempat penyimpanan khusus di dalam bangunan tersebut.
Hingga pukul 11.55 WIB, tim penyidik KPK meninggalkan rumah Kirun dengan membawa barang-barang yang disita dalam penggeledahan tersebut.
KPK belum memberikan pernyataan resmi terkait isi dari catatan keuangan maupun data yang terdapat dalam ponsel tersebut.
Namun, informasi awal yang dihimpun menyebutkan bahwa dokumen tersebut menjadi bagian penting dalam upaya mengungkap aliran dana dan keterlibatan aktor lain dalam kasus yang tengah dikembangkan.
Warga sekitar menyebut rumah milik Kirun selama ini tampak tertutup dan jarang dikunjungi. Kehadiran KPK di lokasi mengundang keramaian, sebagian warga mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera ponsel.
“Baru tahu kalau rumah itu milik bos proyek. Selama ini terlihat sepi saja,” ujar salah seorang warga setempat.
KPK menyatakan penyidikan akan terus berlanjut untuk menelusuri dugaan keterlibatan lebih luas dalam praktik korupsi proyek infrastruktur di Sumatera Utara.
Namun, hingga saat ini, KPK belum memberikan keterangan resmi terkait temuan barang bukti maupun perkembangan penyidikan kasus yang melibatkan Akhirun. (Tim)