Merasa Belum Merdeka, Warga Desa Batang Tura, Sibola Butuh Perhatian Pemerintah Kabupaten Tapsel di Momentum HUT RI Tahun 2020

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – HUT Dirgahayu Republik Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan suatu momentum yang wajib diperingati oleh Bangsa Indonesia setiap tahunnya, sebab, pada saat itulah Bangsa Indonesia meraih suatu kemerdekaan dari tangan penjajah.

Meskipun kita sudah merdeka selama 75 tahun tepat pada tahun 2020 saat ini, masih ada masyarakat di Kabupaten Tapanuli Selatan yang belum merasakan nikmat kemerdekan dan mereka saat ini sangat membutuhkan suatu perhatian dari pemerintah.

Seperti yang diungkapkan Sapiruddin Harahap, selaku warga Kampung Desa Batang Tura, Dusun Tanjung Sunge, Sibola, Kabupaten Tapanuli Selatan mengatakan, meskipun bangsa kita sudah merdeka selama 75 tahun, tapi mereka selaku warga desa belum menikmati arti kemerdekaan pemerataan pembangunan dari pemerintah sesungguhnya.

“Meskipun Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan begitu megah kita lihat, itu bukanlah menjadi jaminan bagi masyarakat untuk bisa menikmati buah pemerataan pembangunan, khususnya bagi kami masyarakat di Desa Batang Tura ini,” ucap Sapiruddin, Senin (17/8/2020).

Meskipun jarak antara Kampungnya dengan Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan hanya kurang lebih 8 Km saja, banyak fasilitas pemerintah yang belum bisa mereka nikmati, seperti pembangunan infrastuktur dan aliran listrik yang belum ada.

“Kami tinggal disini memang cuma 35 orang dengan 8 Kepala Keluarga, namun kami kan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berhak menikmati pembangunan dan buah kemerdekaan,” katanya.

Selain itu, Ia juga mengungkapkan, bahwa keadaan kampungnya jauh dari kata Merdeka. Pasalnya, tidak hanya aliran arus listrik saja yang belum ada, mereka juga belum menikmati pembangunan MCK, bahkan tempat Ibadah saat ini sangat memprihatinkan tidak seperti daerah lainnya yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Read More

“Anak-anak kami juga bersekolah harus menempuh jarak 2 KM dengan kondisi jalan tanah dan bila malam tiba anak-anak belajar hanya dengan bantuan penerangan lilin dan lampu tellong,” ujarnya.

Di mementom hari Kemerdekaan ini, mereka berharap agar pemerintah kabupaten Tapanuli Selatan untuk segera turun melihat kondisi masyarakat sibola agar mereka dapat menikmati listrik dan berharap memberikan pembangunan MCK serta tempat ibadah. (yus)

Related posts