Membahas Budidaya Ikan ‘Incor’ Bersama Calon Kandidat Doktor Lingkungan

Ikan incor, Gulai incor Kuliner Mandailing yang cukup digandrungi masyarakat Mandailing, fhoto : Syahren.
Ikan incor, Gulai incor Kuliner Mandailing yang cukup digandrungi masyarakat Mandailing, fhoto : Syahren.

WARTAMANDAIlING.COM, Mandailing Natal – Apa itu Incor? ternyata ini ikan kecil yang sangat digandrungi warga Mandailing Natal, yang belakangan dikhawatirkan terancam punah akibat rusaknya habitat dan tercemarnya aliran sungai.

Incor hidup di air tawar, dijadikan lauk. Incor biasanya dimasak tanpa santan (diasam podeh) boleh juga pake santan.

Banyak orang doyan makan nasi dengan lauk incor, dilengkapi rebusan pakai sambal tuktuk. Maknyus. Makannya pun sangat lahap, kepedasan, berkeringat.

Pantas orang perantauan asal Mandailing rindu pulang kampung dan makan gulai incor.

Persoalannya, kalaupun kepingin makan incor, cobalah cari pagi-pagi di Pasar Panyabungan.

Pagi-pagi, jangan kesiangan. Kadang ada, kadang tidak. Kalau kesiangan sudah hampir pasti kehabisan.

Amatan wartawan, pengecekan di Pasar Lama Panyabungan pada Kamis (9/3/2023), ternyata memang susah mencarinya.

Read More

“Manombo do adong (terkadang yang ada), on maia (ini aja),” ujar seorang pedagang sambil menunjukkan setumpuk kecil ikan incor.

Itulah kondisinya sekarang. Mencari incor di sejumlah sungai di Madina, itu bukan hal mudah. misalnya, di aek pohon mencari ikan incor justru seperti mustahil ibarat langka.

Sekitar 10 tahun terakhir di hilir sungai aek pohon susah mendapatkan ikan incor, sebab dihilir habitat incor sudah rusak, batuan besar di bantaran sungai sudah jarang ditemukan, ada pun ikan incor yang bisa di dapat di hulu sungai aek pohon.

Adalah Drs Parlin Lubis, MSi, kandidat doktor ilmu lingkungan Universitas Andalas Padang, yang melihat fenomena ini kemudiaan menyingsingkan lengan baju. Hasil penelitian diharap menjadi sumbangsih kepada daerah.

Diskusi informal dilaksanakan di Panyabungan, kemarin, melibatkan Mangatastua Nasution, SE (Sekretaris Dinas Perindag Madina) dan Syahren Hasibuan, yang berpengalaman lebih 10 tahun mencari ikan dan banyak tahu seputar ‘perilaku’ ikan di Aek Pohon (sekarang jadi jurnalis merangkap seniman dan pekerja sosial tanpa dibayar).

“Kalau di sungai masih ada incor, itu masih aman. Insya Allah, lingkungan masih aman.
Kalau di sungai sudah tidak ada incor, itu pertanda dari Allah,” ujar Parlin Lubis.

Dijelaskannya, setelah melihat kondisi sekarang, ada upaya mencegah kepunahan incor. Itulah yang sedang diteliti, bagaimana caranya incor bisa hidup di luar habitatnya, salah satunya dengan cara dibudidayakan.

Parlin sedang melakukan serangkaian penelitian kemudian merumuskan tesis berjudul Konsep Strategi Konservasi Ikan Incor. Hasil penelitian ini, akan diserahkan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) bersangkutan di Madina, sebagai sumbangsih kepada daerah.

Syahren Hasibuan mengungkapkan, dulu, sangat mudah ditemukan incor di Sungai Aek Pohon. “Ya, waktu saya masih sekolah, saya sering nyambi cari ikan di Aek Pohon untuk dikonsumsi. Tapi sekarang, susah mencarinya.”ujarnya.

Sempat dibahas, kenapa ikan incor sangat digandrungi banyak warga Madina? Memang masih perlu pengkajian lebih lanjut.

“Menutut saya, ikan incor digandrungi karena sangat bersih, ikan kecil bercorak hitam ini hidup di air bersih dan jernih, nyaris tanpa duri, Gulai incor Kuliner Warisan leluhur Mandailing perlu dilestarikan,” ujar Syahren Hasibuan.

Potensi Mandailing Natal ini berkeinginan dikembangkan, apalagi ikan incor sangat digandrungi banyak warga Mandailing saat kekayaan hayati Madina ini dikhawatirkan punah akibat pencemaran lingkungan.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Madina Mangatastua Nasution, SE mengungkapkan, jika potensi ini dapat dikembangkan, insya Allah akan menjawab kemaslahatan yang banyak bagi masyarakat, khususnya warga Madina.

“Kita berkeinginan mengembangkan potensi ini. Mudah-mudahan, UMKM lebih kita berdayakan. Insya Allah,” ujar Mangatas.

Setelah dicari di Pasar Lama Panyabungan, Kamis (9/3/2023) pagi, hanya ditemukan setumpuk di piring kecil ikan incor dan sebagian siating. (Red)